Rabu, 1 Oktober 2025

Bursa Capres

Golkar Diprediksi Akan Berhadapan dengan Poros PDIP-Gerindra di Pilpres 2024

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Indonusa Esa Unggul menilai Partai Golkar dan PDIP tidak akan ada dalam satu poros koalisi. 

Tribunnews.com/Rizqi Sandi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar di Kantor DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Minggu (31/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Indonusa Esa Unggul menilai Partai Golkar dan PDIP tidak akan ada dalam satu poros koalisi. 

"Saya lihatnya gini kemungkinan poros PDIP-Gerindra akan usung Prabowo-Puan. Poros selanjutnya kemungkinan poros Golkar dengan Nasdem," ujar Jamiludin saat dihubungi, Jumat (12/11/2021).

Menurutnya skenario pasangan Prabowo-Puan sudah tercium jauh hari, sejak Prabowo masuk dalam kabinet. 

"Saat itu ada info bahwa Prabowo dan Mega ada deal. PDIP akan usung Prabowo kalau Prabowo mau masuk Kabinet Jokowi," ungkapnya. Informasi tersebut diyakini benar oleh Jamilludin.

Baca juga: Ijtima Ulama Dukung Sandiaga Uno, Gerindra: Tak Ada Tawar Menawar, Prabowo Capres 2024

Koalisi PDIP-Gerindra tersebut diprediksi akan berhadapan dengan poros koalisi Golkar-Nasdem.

Golkar dinilai tidak akan berkoalosi dengan PDIP dan lebih mungkin dengan Nasdem lantaran ingin mengusung Ketua Umumnya Airlangga Hartarto sebagai Capres.

"Indikasinya adalah karena Golkar ingin usung Airlangga jadi Capres. Karena itu sulit berpasangan dengan calon dari PDIP," ulasnya.

Jamiluddin menilai ada beberapa skenario pasangan. " Apakah memang Airlangga akan dipasangkan dengan Ganjar, seperti yang disampaikan Nurdin Halid, atau dengan yang lain," ujarnya.

Baca juga: Kata PDIP Itu Hanya Cek Ombak Saja, Golkar Duetkan Airlangga dengan Ganjar di Pilpres 2024

Menurut Jamiluddin kemungkinan pasangan Airlangga-Ganjar kecil terjadi. Kemungkinan terbesar justru memasangkan Airlangga dengan Anies Baswedan atau Ridwan Kamil.

Poros ketiga juga diprediksi muncul dari partai-partai menengah seperti PKS bersama Demokrat yang mungkin juga akan diisi PPP atau PAN.

"Saya lihat kemungkinan yang diusung Anies dan mungkin AHY, atau Anies- Ridwan Kamil," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, pihaknya membuka kesempatan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk bergabung menjadi kader dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

Seperti diketahui, kini diduga internal PDIP terpecah antara mendukung Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas tinggi dan ada juga ingin mendorong Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Pilpres 2024 mendatang.

"Kalau Ganjar tidak ada tempat di partainya, Golkar terbuka. Apakah jadi nomor 1 atau nomor 2, itu soal nanti," kata Nurdin di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/11/2021) seperti dikutip dari Kompas.TV.

Ia menyebut, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membutuhkan pendamping untuk mengikuti agenda pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved