Bambang Pacul Ditunjuk Jadi Ketua Komisi III, Pengamat: Kemungkinan untuk Mengamankan Hal Strategis
Jamiluddin Ritonga memberikan tanggapannya terkait penunjukkan Bambang Wuryanto menjadi Ketua Komisi III DPR RI.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga memberikan tanggapannya terkait penunjukkan Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul sebagai Ketua Komisi III DPR RI.
Diketahui, Bambang Pacul menjadi Ketua Komisi III DPR RI menggantikan Herman Hery.
Untuk Herman Hery sendiri saat ini dipindahkan menjadi anggota Komisi VII DPR RI.
Jamiluddin mengatakan, ditunjuknya Bambang Pacul menjadi Ketua Komisi III DPR RI menimbulkan berbagai spekulasi.
Sebab selama Herman Hery memimpin Komisi yang membawahi bidang Hukum, HAM, dan Keamanan tidak pernah ada laporan yang kontroversial.
"Pelaksanaan fungsi anggaran, legislasi, dan pengawasan juga berjalan normal. Ini artinya, dilihat dari pelaksanaan fungsi DPR RI, kinerja Komisi III dapat berjalan relatif baik," kata Jamiluddin dalam keterangannya, Kamis (18/11/2021).
Baca juga: Bambang Pacul Ditunjuk PDIP Jadi Ketua Komisi III DPR, Ganjar Pranowo Beri Selamat
Terlebih kata dia, latar belakang pendidikan Bambang Pacul yang menggantikan Herman Hery juga tidak berkaitan dengan bidang Komisi III DPR RI.
"Bambang Pacul merupakan lulusan S1 bidang Teknik Kimia UGM dan S2 bidang Strategy dari Prasetya Mulya. Karena itu, dilihat dari pendidikan Bambang Pacul sebenarnya sangat tidak pas ditempatkan di Komisi III DPR RI," kata dia.
Atas hal itu, dirinya menilai, ada kepentingan lain dari PDIP terkait penempatan Bambang Pacul sebagai ketua Komisi III DPR RI ini.
Kata dia, PDIP ingin mengamankan hal strategis di bidang Komisi III DPR RI dengan ditunjuknya Bambang Pacul sebagai ketua Komisi.
Baca juga: Fraksi PDI Perjuangan Rotasi Bambang Pacul Gantikan Posisi Herman Herry Jadi Ketua Komisi III DPR
"Kemungkinan untuk mengamankan hal-hal strategis yang berkaitan dengan bidang Komisi III. PDIP tampaknya ingin mengamankan hal-hal yang berkaitan dengan hukum, HAM, dan keamanan," ucap Jamiluddin.
Hanya saja, Jamiluddin tidak menjelaskan secara detail terkait hal strategis yang dimaksud tersebut.
"Penempatan Bambang Pacul menjadi Ketua Komisi III secara politis menjadi tepat karena orang kepercayaan Puan Maharani. Karena itu, Bambang Pacul diharapkan dapat mengamankan kepentingan partainya di bidang hukum, HAM, dan keamanan," katanya.
Diketahui, Herman Hery yang semula menjabat Ketua Komisi III DPR RI dirotasi Fraksi PDI Perjuangan menjadi Anggota Komisi VII.
Baca juga: Disebut Celeng oleh Bambang Pacul, Kader PDIP Pendukung Ganjar Siap Dipecat hingga Kata Pengamat
Pengganti dari Herman sebagai ketua merupakan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto.
Anggota DPR Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno tidak membantah bahwa Bambang Pacul, sapaan karib Bambang, akan menggantikan posisi Herman.
"Benar," kata Hendrawan dikonfirmasi, Kamis (18/11/2021).
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) melalukan perpindahan anggota fraksi partainya di DPR RI.
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto dengan menyatakan Herman Hery resmi dipindah pertanggal 16 November 2021.
"Betul, dipindah dari Komisi III ke Komisi VII, mulai tanggal 16 November," kata Utut kepada wartawan, Rabu (17/11/2021).
Utut menyebut, alasan mendasar PDIP memindahkan Herman Hery itu demi rekam jejak karir Herman Hery di DPR RI.
Lebih lanjut, Utut mengungkapkan, pemindahan seperti halnya yang dilakukan kepada Herman Hery merupakan hal yang lumrah.
"Ini tour of duty. Tour of duty, biasa," ucapnya.
Kendati begitu, Utut menyebut pemindahan Herman Hery ke Komisi VII tidak untuk menduduki jabatan ketua Komisi.
Melainkan kata dia, Herman Hery akan menjadi anggota biasa.
Sedangkan, untuk bakal calon pengganti Herman Hery menjadi ketua Komisi III, dia mengatakan yang berhak mengumumkan hal tersebut yakni Ketua DPR RI Puan Maharani.
"Tidak, (Herman Hery) jadi anggota biasa. Biar nanti yang umumin Ketua DPR RI, bukan saya. Tanya saja," katanya.