Bursa Capres
Sempat Tawari Ganjar di Partai Golkar, Nurdin Halid Tegaskan Tetap Usung Airlangga Jadi Capres 2024
Nurdin Halid tegaskan tetap mengusung Airlangga Hartarto jadi Capres 2024 meski sempat menawari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid sempat menjadi sorotan setelah menyebut Golkar siap menerima Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo apabila tidak diusung PDI-Perjuangan dalam gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Setelah pernyataannya menjadi sorotan, Nurdin menegaskan, Golkar tetap mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) 2024.
"Enggak ada karpet merah di Golkar, adanya karpet kuning dan karpet kuning itu hanya untuk Airlangga, dan dari karpet lain itu nomor dua," kata Nurdin, dikutip dari Kompas.com, Minggu (21/11/2021).
Nurdin mengatakan, keputusan Golkar mendukung Airlangga maju dalam Pilpres 2024 sudah diambil dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2021, Maret lalu.
Terkait pernyataan Golkar siap menerima Ganjar, Nurdin meminta semua pihak memahami perpolitikan bangsa Indonesia yang menganut multipartai.

"Kalau di era multipartai, poros demokrasi kita tidak ada istilah bajak membajak."
"Karena partai itu perlu ada komunikasi politik, perlu ada kerja sama politik, perlu ada koalisi," kata dia.
Era multipartai, lanjut Nurdin, juga membuat calon-calon presiden yang diusung dalam pilpres tidak berasal hanya dari satu partai.
Hal ini terjadi sejak era reformasi pada 1998.
"Seingat saya, belum ada capres yang sejak era reformasi itu dari satu partai," ujar dia.
Baca juga: Bambang Pacul Ditunjuk PDIP Jadi Ketua Komisi III DPR, Ganjar Pranowo Beri Selamat
Baca juga: Pengamat Wanti-wanti Ganjar soal Ajakan Golkar di Pilpres 2024: Dihitung Untung dan Ruginya
Kata Pengamat soal Ajakan Golkar pada Ganjar
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, pengamat politik dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio memberi tanggapannya soal pinangan Partai Golkar yang membuka pintu bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju Pilpres 2024 bersama Airlangga Hartanto.
Diketahui, ajakan Golkar itu disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid jikalau Ganjar tidak mendapat tempat di PDI Perjuangan (PDIP) sendiri.
Ditambah lagi, beredar dugaan internal PDIP terpecah antara mendukung Ganjar yang memiliki elektabilitas tinggi dan ada juga yang ingin mendorong Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Baca juga: Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo Maju Pilpres, Kombatan Garap Jarwo Center
Menanggapi itu, Hendri pun mewanti-wanti Ganjar untuk berhati-hati mengambil keputusan atas ajakan Golkar itu.
Ganjar diminta perlu memikirkan secara matang soal opsi keluar dari PDIP kemudian gabung dengan Golkar.

Pasalnya, menurut Hendri, sudah ada cerita lampau beberapa kader PDIP yang keluar, kemudian karir politiknya malah menurun.
"Mas Ganjar harus pikir baik-baik, mungkin harus dihitung benar-benar untung ruginya."
"Jangan kalau sampai keluar dari PDI Perjuangan ruginya ada di mas Ganjar, karena sudah banyak kader potensial yang keluar dari PDIP malah karir politiknya kurang moncer," ucap Hendri, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Senin (15/11/2021).
Baca juga: Ganjar: Daripada Demo, Lebih Maksimal Usulan Disampaikan dengan Dialog
Hendri menilai PDIP juga tak akan khawatir jikalau Ganjar benar-benar hengkang dari partai tersebut.
Hal tersebut melihat banyak kader bisa jadi capres usungan partai banteng merah itu selain Ganjar.
"Saya yakin kader-kader di dalamnya banyak. Misalnya nih misalnya, mas Ganjar memilih hengkang, mereka sih tidak terlalu khawatir."
"Apalagi sangat leluasa PDIP di Pilpres 2024 untuk mencalonkan sendiri, siapapun bisa ditunjuk," tutur Hendri.
Baca juga: Membandingkan Temuan Terbaru 2 Lembaga Survei: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Bersaing Ketat
Bahkan, kata Hendri, bisa saja malah PDIP mengusung ketua umunya sendiri sebagai capres, yakni Megawati Soekarnoputri.
Apalagi, seluruh kader PDIP menyebut urusan pilihan capres berada di tangan putri proklamator itu.
"Jauh-jauh hari, saya katakan, satu-satunya tokoh di Indonesia saat ini yang hampir pasti bisa nyalon di 2024 itu cuma bu Mega."
"Karena PDIP bisa mencalonkan sendiri dan PDIP mempersilahkan bu Mega memilih siapa capres dan cawapresnya. Jadi, kalau bu Mega bilang saya capresnya, boleh dan bisa," jelas dia.
Ganjar Enggan Jawab Ajakan Golkar
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo buka suara soal kabar ajakan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bersama Partai Golkar.
Menggunakan dialek bahasa Jawa, Ganjar enggan menjawab soal ajakan tersebut.
Menurut Ganjar, sebagai kader PDIP, ia sepenuhnya menyerahkan urusan Pilpres 2024 kepada Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Golkar Beri Peluang Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Pengamat: Terlihat Tak Pede pada Ketumnya
Hal ini disampaikan Ganjar saat berada di kediaman Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo untuk melihat pameran lukisan, Jumat (12/11/2021) lalu.
"Dipasang-pasang opo, halah lah, itu (soal Pilpres 2024) urusannya Bu Mega og."
"Lha ya urusan itu, manut (ikut), kader og piye (karena kader)," ungkap Ganjar, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Minggu (14/11/2021).
Seperti diketahui, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid mengungkapkan, partainya membuka peluang untuk mencalonkan Ganjar Pranowo pada pemilihan presiden 2024.
Hal itu akan dilakukan jika Ganjar tidak dicalonkan oleh PDI Perjuangan.
Nurdin Halid menyampaikan informasi tersebut dalam satu ruang diskusi bersama para pendukung Ganjar.
Nurdin mengtakan, Partai Golkar siap menampung Ganjar jika tidak mendapat rekomendasi sebagai Capres 2024 di PDIP.
Kendati demikian, Golkar belum memastikan apakah akan mengusung Ganjar sebagai calon presiden atau wakil presiden.
(Tribunnews.com/Maliana/Shella Latifa, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)