Reshuffle Kabinet
PKB, PPP Hingga PAN Tanggapi Isu Perombakan Kabinet Jelang Rabu Pon
Jokowi biasanya memberitahu minimal dua hari sebelum hari H atau hari reshuffle dilakukan.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid secara lugas menegaskan belum ada informasi seputar isu perombakan atau reshuffle kabinet dari istana kepada partainya.
Reshuffle disebut-sebut bakal dilakukan pada Rabu Pon, 8 Desember 2021.
Jazilul mengatakan pihaknya tak mau terlalu memikirkan siapa sosok yang kemungkinan bakal digeser dan digantikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). PKB disebutnya akan mengikuti keinginan Jokowi.
"Belum ada info (reshuffle). Terserah Pak Jokowi (yang direshuffle), kita manut saja karena itu hak prerogatif presiden," ujar Jazilul, ketika dihubungi Tribunnetwork, Rabu (1/12/2021).
Senada, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menegaskan Jokowi jarang memberikan informasi reshuffle dari jauh-jauh hari kepada pimpinan partai politik koalisi pemerintah.
Berdasarkan pengalaman, Arsul menyebut Jokowi biasanya memberitahu minimal dua hari sebelum hari H atau hari reshuffle dilakukan.
Hanya saja tak seluruh partai diberitahu, hanya partai tertentu yang diberitahu tergantung siapa yang tidak terkena reshuffle.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, Ketum PKB: Biasanya Pas Mepet-mepet Baru Diajak Bicara
"Kemarin-kemarin selama Pak Jokowi ya itu tidak pernah diomongkan termasuk dengan pimpinan partai politik jauh-jauh hari nggak pernah," kata Arsul.
"Jadi kalau dalam waktu yang sangat dekat, sangat dekat itu bisa dua kali 24 jam. Itu baru bisa presiden memberitahu kan, itu pun terkait dengan dari partai politik yang bersangkutan. Tapi kalau terkena reshuffle itu dari partai menteri dari partai A, ya partai B nggak diajak," imbuhnya.
Berbeda lagi dengan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno yang mengharapkan adanya informasi seputar reshuffle dari media massa.
Ketika disinggung mengenai kemungkinan PAN masuk kabinet pun, Eddy mengamininya.
"Belum dengar informasi apa-apa, kita justru berharap dapat info dari teman-teman media. Biasanya lebih update. (PAN akan masuk koalisi?) Amiiiin," kata Eddy.
Tidak seperti tiga partai politik di atas yang turut menanggapi isu reshuffle, partai politik koalisi pemerintah lainnya enggan memberikan tanggapan.
Mulai dari Gerindra, Golkar, Nasdem dan PDIP secara kompak tutup mulut dan tidak mengomentari isu pergantian bawahan presiden itu.
Menanggapi isu reshuffle ini, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin menegaskan bahwa informasi yang beredar tidaklah tepat.
Sebab informasi itu tidak berasal atau bersumber dari presiden.
Menurutnya setiap informasi terkait reshuffle dapat dipastikan kebenarannya jika keluar dari mulut presiden.
"Informasi yang benar itu keluar dari presiden, bukan dari siapapun di lapangan atau di media sosial. Karena data dan informasi yang sesungguhnya itu adalah yang keluar dari mulut presiden. Kalau dari siapapun kan tidak bisa di pakai sebagai sesuatu referensi untuk menjelaskan ke ruang publik," kata Ngabalin.
Ngabalin menegaskan pula agar seluruh masyarakat tidak mempercayai isu tersebut dan mengabaikannya.
Dia memastikan pihak istana akan segera memberikan informasi jika memang benar reshuffle dilaksanakan.
"Jadi semua kebenaran informasi soal reshuffle itu hanya dari presiden. Jadi kalau bukan dari presiden, abaikan saja," ucapnya. (Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)