Jumat, 29 Agustus 2025

Reuni 212

Sosok Slamet Maarif, yang Orasi di Atas Mobil saat Reuni 212, Pernah Ingatkan Prabowo agar Hati-hati

Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif, berorasi di atas mobil saat Reuni 212 untuk sampaikan tuntutannya. Berikut profilnya.

Editor: Daryono
via TribunJabar
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif. 

Terakhir, rumah Slamet kembali dilempar batu pada 1 April 2021 dini hari.

Slamet menduga pelaku dari tiga teror itu adalah orang yang sama.

Menurutnya, sejak insiden pertama hingga ketiga, pelaku selalu berjumlah empat orang.

Tak hanya itu, modus dan cara yang digunakan pelaku hampir sama.

"Patut diduga pelakunya sama antara teror pertama, kedua, dan ketiga, karena modusnya hampir sama, caranya sama, jumlahnya pun sama," kata Slamet kepada wartawan, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Masih Pandemi Covid-19, Emak-emak Peserta Reuni 212 Diminta Pulang ke Rumah oleh Anggota Kowad

Baca juga: Gaya Kapolda Metro dan KSAD Pantau Langsung Massa Reuni 212 di Sekitaran Monas 

"Selalu (pelaku) berjumlah 4 yang eksekutornya. Jamnya yang jelas semua dini hari."

"Yang pertama itu sekitar jam 03.00 lewat, kalau yang kedua 02.59, sekarang 01.59. Jadi sekitar jam 02.00-an lah rata-rata sampai sebelum subuh," ungkapnya.

Pernah Berpesan pada Prabowo agar Hati-hati

Presiden Joko WidodoIJokowi) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Presiden Joko WidodoIJokowi) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Slamet Maarif pernah berpesan pada Prabowo Subianto agar berhati-hati kala Ketua Umum Partai Gerindra itu memutuskan untuk bergabung dengan kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.

Slamet mengaku khawatir keputusan Prabowo itu bisa merusak reputasinya dan menghancurkan Gerindra.

Karena itu, ia memperingatkan Prabowo agar berhati-hati supaya tidak dipermalukan di masa mendatang.

"Kami mengingatkan Prabowo Subianto untuk hati-hati, jangan sampai dipermalukan di kemudian hari sehingga akan rusak reputasi beliau dan menghancurkan Gerindra di 2024 nanti," ujar Slamet saat dikonfirmasi, Selasa (22/10/2019), dikutip dari Kompas.com.

Kendati demikian, Slamet tetap mendukung dan tidak mempermasalahkan keputusan Prabowo.

Lantaran, kata Slamet, pihaknya tidak ingin mencampuri hak pribadi Prabowo.

"Kami tidak ingin mencampuri hak pribadi Prabowo."

"Jika itu keputusan yang diambil Prabowo menjadi Menhan, kita hanya bisa mendoakan semoga ada manfaat buat pertahanan negara dan rakyat," kata Slamet.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Vincentius Jyestha, WartaKota/Miftahul Munir, TribunJabar/Yongky Yulius, Kompas.com/Vitorio Mantalean/Cynthia Lova)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan