Virus Corona
Dokter Tak Sarankan Anak-anak Berlibur ke Luar Rumah di Periode Nataru Ini
Berdasarkan laporan, varian ini memiliki kemampuan penularan yang jauh lebih cepat dari varian Delta.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Daryono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Varian baru Omicron telah terdeteksi di Indonesia.
Berdasarkan laporan, varian ini memiliki kemampuan penularan yang jauh lebih cepat dari varian Delta.
Merespons hal itu, Executive Director International Paediatrics Association (IPA) & President Asia Pacific Paediatrics Association (APPA) sekaligus mantan ketua umum IDAI Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) mengimbau, masyarakat untuk tidak berlibur, apalagi mengikutsertakan anak-anak.
"Kalau saya pribadi belum anjurkan liburan untuk saat ini. Jangan dulu , sabar dulu," kata dia dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/12/2021).
Baca juga: Omicron Masuk RI, Pemerintah & Masyarakat Diminta Bersatu Tangkal Perluasan
Menurut Aman, ada dua pertimbangan yang perlu dipikirkan orangtua sebelum mengajak anak berlibur.
Pertama, setiap masa liburan panjang seperti ini, pengalaman tahun lalu, dan setelah lebaran kasus meningkat drastis.
"Atau mau kembali seperti itu, waktu Januari dan Februari juga seperti itu," imbuhnya.
Kemudian, bagi anak yang belum menerima vaksin Covid-19 maka dianjurkan untuk tetap berada di rumah.
Sementara yang telah menerima vaksin, tidak menjamin bahwa tidak dapat tertular.
"Kalau toh baru diimunisasi saat ini, kalau antibodi baru 2-3 minggu antibodinya. Jadi apapun jenis virusnya, mau Omicron dan lain-lain, prokesnya sama. Saya rasa sama saja, di seluruh dunia, kita bisa anjurkan anak-anak itu traveling, kecuali traveling di dalam mobil. Setelah itu outdoor itu berbeda, kalau traveling ramai-ramai seperti itu, saya tahu seperti di pesawat tidak ada lagi jaraknya. Jadi jangan dulu, traveling saya rasa," jelas Prof Aman.
Baca juga: Petugas Kebersihan Wisma Atlet yang Terpapar Varian Omicron Jalani Isolasi Terpisah, Ini Kondisinya
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum IDAI, Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K).
Menurutnya, masyarakat jangan terlalu larut dalam kondisi kelandaian kasus yang terjadi saat ini.
Pasalnya, pandemi Covid-19 belum berakhir.
"Kita ini sudah senang, kita sudah nyaman angka positivity rate rendah. Jadi mungkin bersabar dulu, kita evaluasi. Apalagi Menkes mengumumkan ada kasus Omicron. Kita tahu Omicron daya tularnya lebih dahsyat dari Delta, Nataru menyebar lagi itu jadi masalah lagi,"
Ia pun meminta masyarakat untuk tetap waspada dan displin menjalankan protokol kesehatan.
"Jadi wait and see, sabar dulu jangan euforia, kalau nanti sudah berubah jadi endemi mungkin bisa jadi lebih longgar, kita lindungi anak-anak kita, jangan euforia. Padahal kita anjurkan keluar hanya keperluan sangat penting. Apalagi buat liburan tahan-tahan dulu," jelas Dokter Piprim. (*)