Pemindahan Ibu Kota Negara
Ahok Calon Kuat Kepala Otorita IKN, PKS: Silakan Saja Kalau Masih Wacana tapi Pesan Kami Ada Dua
Paling telat April nanti, Presiden Joko Widodo (Widodo) bakal memilih Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) yang bernama Nusantara.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paling telat April nanti, Presiden Joko Widodo (Widodo) bakal memilih Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) yang bernama Nusantara.
Beberapa nama yang bakal ditunjuk sebagai calon kepala otorita IKN pun muncul dan tenggelam.
Presiden Joko Widodo pun pernah menyatakan soal kriteria khusus calon kepala badan otoritas ibu kota baru tersebut.
"Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," kata Jokowi saat bertemu dengan beberapa pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 19 Januari 2022.
Kriteria spesifik itu Presiden sampaikan setelah pada Maret 2020 sempat menyebut empat nama yang dianggapnya cocok sebagai sosok pemimpin ibu kota baru.
Baca juga: Pengamat Nilai PDIP Terburu-buru Sebut Nama Ahok Sebagai Kandidat Kepala Otorita IKN Nusantara
Nama-nama tersebut yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, mantan Bupati Banyuwangi yang baru saja dilantik sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Abdullah Azwar Anas.
Sekretaris Jenderal DPP PDI-P, Hasto Kristiyanto menjelaskan, Ahok dinilai sesuai dan memenuhi syarat tersebut lantaran memiliki rekam jejak kepemimpinan yang cukup baik selama menjabat sebagai wakil gubernur dan gubernur DKI Jakarta.
"Siapa yang diputuskan utuk kami serahkan kepada Presiden Jokowi, hanya saja PDI Perjuangan punya nama-nama calon-calon yang memenuhi syarat untuk itu, termasuk Pak Basuki Tjahaya Purnama. Beliau juga punya kepemimpinan yang cukup baik selama menjadi wakil gubernur dan gubernur di DKI Jakarta," kata Hasto.
Tanggapan PKS
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, memberi tanggapan soal isu Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok yang disebut-sebut menjadi calon Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN).
Mardani, melalui cuitan di Twitter Senin (31/1/2022) mengungkapkan, tidak masalah Ahok disebut jadi calon pimpinan IKN karena masih sebatas wacana.
Namun ia berpesan agar Kepala Otorita IKN hendaknya memiliki kapasitas.
Selain itu, sosok tersebut sebaiknya tidak menimbulkan kegaduhan politik.
"Karena masih wacana monggo saja, semua diwacanakan."
"Tetapi kalau pesan kami dua hal, cari yg punya kapasitas dan integritas dan tidak menimbulkan kegaduhan politik."