Mau Kuliah di Korea? Inil 5 Universitas Terbaik di Negeri Ginseng
Ini lima universitas terbaik di Korea Selatan, dilansir Times Higher Education World University Rankings tahun 2022.
Editor:
Tiara Shelavie
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM - Saat ini, Korea Selatan bukan hanya bersinar di dunia hiburan dengan K-Pop dan K-Dramanya, tetapi juga dalam dunia pendidikan.
Berdasarkan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) di tahun 2018 lalu, Korea Selatan menempati peringkat ke-7 dengan perolehan skor pada kompetensi Membaca, Matematika, dan Sains dengan nilai masing-masing yaitu 514, 526, dan 519.
Bila dibandingkan dengan perolehan skor PISA milik negara kita, secara berturut-turut skor untuk Membaca, Matematika, dan Sains adalah 371, 379, dan 396.
Indonesia hanya mampu menempati peringkat ke-74 dari 79 negara.
Tak heran, tingginya kualitas pendidikan di Korea Selatan salah satunya disebabkan oleh kebiasaan belajar para siswanya yang tekun dan rajin.
Bila kamu tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke Negeri Ginseng, platform pendidikan berbasis teknologi, Zenius, telah merangkum lima universitas terbaik yang dilansir Times Higher Education World University Rankings tahun 2022.
1. Seoul National University (SNU)
Bagi kamu pecinta K-Drama mungkin sudah tidak asing dengan universitas yang satu ini.
SNU adalah universitas paling bergengsi dan dengan tingkat persaingan yang sangat ketat.
Sesuai dengan namanya, universitas ini terletak di ibu kota Korea Selatan, Seoul.
Letaknya yang strategis serta banyaknya kerja sama yang dimiliki dalam tingkat internasional menjadikan SNU menarik perhatian banyak orang.
Universitas ini memiliki 16 perguruan tinggi, sekolah pascasarjana, dan 10 sekolah pascasarjana profesional yang menawarkan ratusan program sarjana, pascasarjana, dan PhD.
Jaringan alumni SNU dikenal sebagai yang terkuat di Korea Selatan, sehingga akan memudahkan perjalanan karir alumni kedepannya.
2. Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST)
KAIST menjadi universitas pertama yang berfokus pada sains dan teknologi, alasan pendiriannya disebutkan sebagai “pengakuan atas kebutuhan bangsa akan sumber daya manusia elit dalam sains dan teknologi”.
