Bursa Capres
Soal Rumor Ganjar Pranowo Diredam Agar Anies Baswedan Tak Maju Pilpres 2024, Pengamat: Tidak Logis
Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio menduga ada upaya dari PDI Perjuangan memendam Ganjar Pranowo agar tak maju dalam Pilpres 2024.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio menduga ada upaya dari PDI Perjuangan memendam Ganjar Pranowo agar tak maju dalam Pilpres 2024.
Menurut Hendri, upaya itu bertujuan agar partai politik lain tidak mengusung Anies Baswedan untuk mengalahkan Ganjar.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo pun tidak percaya dengan kabar burung bahwa Ganjar Pranowo sengaja dipendam untuk menghadang Anies Baswedan agar tidak maju pada pemilihan presiden 2024.
Menurut Karyono, rumor tersebut tidak logis.
Alasannya, tidak jaminan jika Ganjar Pranowo tidak maju, maka Anies Baswedan juga tidak maju.
"Tidak ada pertalian antara tidak majunya Ganjar dengan tidak majunya Anies di kancah pilpres 2024. Begitu juga sebaliknya, tidak ada korelasi linear majunya Ganjar dengan majunya Anies di Pilpres mendatang," kata Karyono kepada Tribunnews, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Muncul Wacana Duet Anies-Andika di Pilpres 2024, Dianggap Sebagai Pasangan Jalan Tengah
Lebih lanjut, Karyono menyebut bahwa majunya tidaknya Anies dalam Pilpres 2024 tidak tergantung Ganjar.
Terlebih, faktor yang menentukan Anies maju atau tidak bukan karena faktor Ganjar maju atau tidak.
Karyono menilai, maju tidaknya kedua tokoh tersebut lebih dipengaruhi faktor dukungan publik dan partai politik yang diberikan kewenangan oleh konstitusi.
"Itu akan tergantung pada konstelasi dan kalkulasi politik nanti," katanya.
Baca juga: Anies Dijagokan Warga Jakarta Maju Pilpres 2024, Pengamat: Jika Menang Akan Cetak Rekor Sejarah
Tak hanya itu, kata Karyono, pendapat yang menyatakan bahwa ada skenario ketua umum partai atau ketua partai ingin menjadi capres memang benar.
Tetapi, pada kenyataannya, partai selama ini sangat realistis dalam menentukan pasangan capres.
Baca juga: Pilpres 2024 Mulai Ramai, Spanduk Erick Thohir-Khofifah Bertebaran di Malang Raya
"Tidak sedikit ketua umum partai yang pada awalnya ngotot ingin menjadi capres akhirnya kandas dan menerima untuk mengusung kandidat lain. Hal itu karena pertimbangan realitas politik -yang tidak memungkinkan untuk memaksakan kehendak," ujar Karyono.
"Karena setiap partai politik tentu ingin memenangkan pertarungan di Pilpres. Mereka juga berhitung secara matematis untuk mendapatkan kesempatan masuk dalam kekuasaan pemerintahan," jelasnya.