Selasa, 19 Agustus 2025

Mars dan Hymne KPK

Lirik Mars dan Hymne KPK, Istri Firli Bahuri Beberkan Makna dan Pesan yang Terkandung

Berikut lirik mars dan hymne KPK. Istri Firli Bahuri, Ardina Safitri, membeberkan makna dan pesan yang terkandung di dalamnya.

Instagram @s.ardina
Firli Bahuri dan istrinya, Ardina Safitri 

Tuai Kritikan

Mantan penyidik KPK Novel Baswedan saat mengikuti pelantikan menjadi ASN Polri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/12/2021). Sebanyak 44 mantan pegawai KPK resmi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri usai dilantik Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan penyidik KPK Novel Baswedan saat mengikuti pelantikan menjadi ASN Polri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/12/2021). Sebanyak 44 mantan pegawai KPK resmi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri usai dilantik Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Peluncuran mars dan hymne KPK ciptaan istri Firli Bahuri menuai sejumlah kritikan.

Satu di antaranya datang dari mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Ia menilai mars dan hymne KPK berpotensi konflik kepentingan lantaran diciptakan oleh istri Ketua KPK.

"Karena bisa konflik kepentingan, dan bisa merambat ketika kepentingan pihak tertentu dititipkan melalui keluarga, yang kemudian bisa menjadi masalah serius," kata Novel saat dihubungi, Kamis (17/2/2022), dilansir Tribunnews.com.

Ia secara tegas mengkritik keterlibatan anggota keluarga dalam kinerja pemberantasan korupsi di KPK.

Menurut Novel, cara-cara tersebut seharusnya dihindari, terutama oleh KPK.

Novel pun menyayangkan sikap Firli yang melibatkan pihak keluarga bekerja di lembaga antirasuah tersebut.

Lantaran, pada dasarnya KPK adalah lembaga milik bangsa, bukan keluarga.

"Firli membuat kebiasaan di KPK dengan melibatkan keluarga untuk urusan dinas di KPK."

Baca juga: KPK Sebut PT Gunung Madu Plantations Gelontorkan Suap Pajak Miliaran Rupiah

Baca juga: KPK Pastikan Penyidikan Kasus Korupsi Pengadaan Heli AW-101 Terus Berjalan

"Hal tersebut yang selalu dihindari di KPK sejak pertama kali didirikan," kata Novel.

"Jadi sangat disayangkan Firli mengubah upaya-upaya pendiri KPK dalam rangka menjaga integritas," tegasnya.

Senada dengan Novel, ketua IM57+ Institute, M Praswad Nugraha, juga menilai ada konflik kepentingan dalam pemilihan mars dan hymne KPK.

Terlebih, menurut Praswad, KPK semestinya tak memerlukan sebuah mars dan hymne.

"Terus terang saya kehabisan kata-kata atas tindakan ketua KPK memilih lagu ciptaan istrinya menjadi himne KPK," ujar Praswad kepada Kompas.com, Kamis.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan