Senin, 25 Agustus 2025

Bursa Capres

Elektabilitas Puan Maharani Hanya di Angka 1 Persen, Tiket Capres PDIP Bakal Diberikan untuk Ganjar?

Elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani berada di paling bawah dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas.

Dok. tim Puan Maharani via KOMPAS.com/KOMPAS.com Mochamad Sadheli
Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani berada di paling bawah dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas.

Puan Maharani mendapatkan perolehan sebanyak 0,6 persen atau di bawah satu persen sebagai calon presiden pilihan jika Pemilu dilakukan saat ini.

Hasil survei tersebut, menunjukkan elektabilitas Puan Maharini belum sekuat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pasalnya, elektabilitas Prabowo berada paling atas yang mendapat 26,5 persen, disusul Ganjar Pranowo di posisi 20,5 persen.

Rendahnya elektabilitas Puan bukan hanya diungkap oleh survei Litbang Kompas.

Baca juga: Disalip Demokrat, PKS: Hasil Survei Apapun, Kami Tetap Bersyukur, Alhamdulilah

Sejumlah lembaga survei pun menunjukkan elektabilitas Puan masih rendah.

Misalnya, berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di Jawa Barat pada 5-8 Februari, elektabilitas Puan juga hanya mencapai 0,8 persen dalam simulasi tertutup 10 nama.

Sementara itu, Survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada 9 Januari 2022 menunjukkan elektabilitas Puan berada di peringkat ke-9 dengan perolehan 1,8 persen.

Puan juga duduk di peringkat ke-9 dalam survei Charta Politika dengan simulasi 10 nama yang dirilis pada 20 Desember 2021.

Di mana ketua DPP PDI-P itu mengantongi elektabilitas 1,1 persen.

Lalu, apakah kira-kira PDIP bakal tetap memberikan tiket capres kepada Puan?

Pengamat Sosial-Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa pun memberikan pandangannya.

"Saya kira survei kompas ini setidak-tidaknya menjadi refleksi tren politik terkini dan jika ini dijadikan referensi maka sudah jelas kandidat Capres terkuat di PDIP ya Ganjar bukan Puan," ujarnya kepada Tribunnews.com, Rabu (23/2/2022).

"Terus terang bila PDIP punya target menang dan cari aman di 2024 preferensi terbaik Capres itu ada di Ganjar bukan Puan apalagi jika PDIP dan Megawati ingin clean victory maka Ganjar tinggal diperkuat brandingnya ke publik," tambahnya.

Menurut Herry, bila dilakukan kalkukasi politik berdasarkan rilis sejumlah lembaga survei, jika PDIP bersikeras memajukan Puan, menurutnya, posisi idealnya adalah sebagai cawapres.

"Ini lagi-lagi seandainya ya. Dengan catatan, jika PDIP memang hanya ingin berspekulasi atau sekadar menchallenge Puan serta uji soliditas internal."

Baca juga: Survei Terbaru Litbang Kompas: PKS Masuk 5 Besar, Demokrat Naik ke Posisi 3, PKB dan Golkar Melorot

"Menarik juga PDIP ini punya 2 tokoh Capres 2024 yang sedang disodorkan ke publik itu artinya partai ini mencoba melihat realitas yang kemudian mengkonversikan hal ini kedalam keputusan internal."

Namun, di luar itu semua, Herry meyakini semua keputusan soal pencapresan akan kembali ke tangan Megawati, sebagai tokoh sentral PDIP.

"Di sisi lain, elektabilitas Ganjar ini dapat menarik gravitasi politik, wujudnya bisa bertranformasi menjadi koalisi tandingan di luar PDIP. Artinya bisa saja jika Ganjar tidak diberikan tiket, ada kelompok lain yang dengan senang hati memberi karpet merah karena tingginya elektabilitas Ganjar," pungkas Herry.

Tiga Nama Teratas

Hasil Survei Kepemimpinan Nasional yang diselenggarakan Litbang Kompas menunjukkan, pilihan publik terhadap sosok calon Presiden makin mengerucut  ke tiga nama.

Tiga nama tersebut, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 17-30 Januari 2022 menunjukkan, jika pemilu diselenggarakan pada saat survei dilakukan, Prabowo dipilih 26,5 persen masyarakat.

Disusul Ganjar sebanyak 20,5 persen, dan Anies 14,2 persen.

Baca juga: Survei Terbaru Litbang Kompas: PKS Masuk 5 Besar, Demokrat Naik ke Posisi 3, PKB dan Golkar Melorot

Elektabilitas tiga tokoh itu, tercatat meningkat dibandingkan hasil survei serupa yang digelar pada 2021.

Prabowo misalnya, tercatat naik dari 16,4 persen pada April 2021 menjadi 26,5 persen pada Januari 2022.

Meski sempat turun jadi 13,9 persen pada Oktober 2021.

Namun, elektabilitas Prabowo saat ini masih tertinggal jauh dari perolehan suaranya sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019 lalu sebesar 44,5 persen.

Sementara itu, elektabilitas Ganjar juga naik, mulai dari 7,3 persen pada April 2021, 13,9 persen pada Oktober 2021, dan 20,5 persen pada Januari 2022.

Adapun elektabilitas Anies yang sebelumnya cenderung stagnan, kini menunjukkan pergerakan.

Pada April 2021, elektabilitasnya 10 persen dan pada Oktober 2021 sebesar 9,6 persen, saat ini telah mencapai 14,2 persen.

(Dari kiri ke kanan) Ridwan Kamil, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.
(Dari kiri ke kanan) Ridwan Kamil, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo. (Tribunnews.com/ wartakota)

Tingginya elektabilitas tiga tokoh tersebut, menciptakan jarak yang cukup jauh dengan nama-nama lainnya yang turut masuk bursa pilpres, sebagaimana dilansir oleh WartakotaLive.com.

Berdasarkan survei  Januari 2022 ini, duduk di peringkat keempat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan elektabilitas sebesar 4,9 persen, terpaut hampir 10 persen dengan Anies yang ada di urutan ketiga.

Lalu, ada Agus Harimurti Yudhouono (3,7 persen), Basuki Tjahaja Purnama (2,9 persen), Ridwan Kamil (2,6 persen), Tri Rismaharini (2,6 persen), Andika Perkasa (2 persen), Gatot Nurmantyo (1,4 persen), Erick Thohir (1,1 persen), Mahfud MD (1,1 persen), dan Puan Maharani (0,6 persen).

Sementara itu, ada 4,1 persen responden yang menjawab tokoh lainnya dan 11,8 persen responden menjawab tidak ada, tidak tahu, atau rahasia.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden pada 17-30 Januari 2022 lalu.

Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.

Dengan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,8 persen.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan