Sabtu, 16 Agustus 2025

Ketua DPR Dukung Pencapaian MEF TNI dan Grand Desain Polri

Ketua DPR RI Puan Maharani memberi dukungan untuk pencapaian Minimum Essential Force (MEF) TNI dan Grand Desian Polri.

Penulis: Chaerul Umam
Ist
Puan Maharani 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani memberi dukungan untuk pencapaian Minimum Essential Force (MEF) TNI dan Grand Desian Polri.

Dia menyebut TNI-Polri merupakan dua institusi yang sangat penting bagi Republik Indonesia dalam menjaga stabilitas nasional dan melindungi segenap rakyat Indonesia.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun Anggaran 2022.

"TNI selalu menjadi harapan rakyat agar dapat terwujudnya TNI sebagai alat negara yang profesional dan memiliki kemampuan serta kekuatan yang efektif dalam mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara," kata Puan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3/2022).

Baca juga: Jokowi Ingatkan Istri TNI/Polri Tidak Undang Penceramah Semaunya: Hati-hati Penceramah Radikal

Puan berharap TNI ke depan dapat merespons dan mengantisipasi dinamika perkembangan geopolitik.

Selain itu, lanjut Puan, TNI perlu mengantisipasi medan perang baru yang dipengaruhi oleh cyber dan teknologi yang dapat mengancam kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.

"TNI ke depan, agar telah mengantisipasi konsep postur kemampuan dan kekuatan TNI, yang telah memasukan berbagai faktor perkembangan terakhir," ucapnya.

Puan merinci faktor-faktor tersebut adalah aspek geopolitik, perkembangan teknologi, ancaman gerakan separatisme, aksi terorisme, ancaman disintegrasi bangsa, dan bentuk ancaman baru terhadap kedaulatan negaraserta operasi militer lainnya.

Politikus PDI Perjuangan itu menyinggung TNI yang dalam membangun kemampuan dan kekuatannya, telah menerapkan kebijakan MEF atau Kekuatan Pokok Minimum sejak tahun 2010.

Baca juga: IPW: Penghentian Kasus Nurhayati Menjadi Bukti Polri Hanya Menindak Kasus yang Viral

MEF TNI sendiri dilakukan dalam tiga tahapan pembangunan, yaitu Renstra I (tahun 2010-2014), Renstra II (tahun 2015-2019), dan Renstra III (tahun 2020-2024).

Berdasarkan data, capaian MEF pada renstra tahap II sebesar 61,48 persen dari target sebesar 74,62 persen.

Puan mengatakan, artinya kekuatan postur pertahanan militer ketiga matra TNI masih belum optimal.

"Ke depan diperlukan upaya dan komitmen bersama antara Pemerintah, TNI, dan DPR, dalam mencapai target MEF pada Renstra Tahap III yang akan berakhir pada tahun 2024," ujarnya.

"DPR RI memiliki komitmen yang tinggi, untuk ikut mendukung upaya membangun kekuatan TNI dalam melaksanakan pertahanan negara. Pembangunan postur pertahanan militer MEF agar dilakukan dengan pemilihan alutsista yang mutakhir, baru dan sesuai dengan kebutuhan," lanjutnya.

Sementara Polri diharapkan untuk meningkatkan kinerja sesuai harapan masyarakat.

Puan menyebut, dibutuhkan berbagai upaya yang terencana, berkesinambungan, dan partisipasi dari seluruh stakeholder kepolisian agar harapan-harapan masyarakat dapat terwujud.

"Kepolisian yang semakin andal dan profesional, dilakukan melalui transformasi organisasi, transformasi operasional, transformasi pelayanan publik, dan transformasi pengawasan. Keberhasilan Polri dalam melakukan transformasi tersebut, akan menjadikan Polri yang modern," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan