Cerita Darto, Pelaku UMKM di Majalengka Dapat Mesin Jahit Baru Dari Sandiaga

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Darto, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bekerja membuat batik ecoprint tidak menyangka bakal dibelikan mesin jahit baru oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. 

Hal tersebut berawal saat dirinya menghadiri program Kabupaten Kota (Kata) Kreatif Indonesia di Jatiwangi Art Factory, Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.

Ketika sesi tanya jawab dengan Sandiaga dalam acara tersebut, Darto mengungkapkan keinginannya adanya bantuan pemerintah untuk mengembangkan usaha.

“Saat sesi tanya jawab KaTa Kreatif, Pak Darto bercerita menginginkan kehadiran dan bantuan pemerintah untuk alat-alat produksinya,” kata Sandiaga, Selasa (8/3/2022).

Mendengar keinginan tersebut, tanpa sepengetahuan Darto, Sandiaga memanggilnya dan memberikan alat produksi yang memang dibutuhkan selama ini. 

“Tolong panggilkan Pak Darto, supaya apa yang dibutuhkan bisa langsung diadakan. Tanpa menunggu lama, kita bisa kasih,” ujar Sandiaga kepada timnya.

Darto pun dipanggil tim Sandiaga dan langsung diberi dua buah mesin jahit.

Baca juga: Ketika Sandiaga Uno Nyebur ke Sawah Temui Petani di Majalengka

Sandi berharap, dengan alat jahit yang diberikan bisa membangkitkan ekonomi keluarga Darto. 

“Ini (batiknya) kan keren kualitasnya sudah ekspor. Harapan saya ini bisa untuk kebangkitan ekonomi,” ungkap Sandiaga.

Darto pun dengan mata yang berkaca-kaca dan penuh haru mengucapkan terima kasih kepada Sandiaga. 

Dia mengaku akan memberdayakan lingkungan sekitar untuk membuat batik ecoprint, dengan menggunakan mesin jahit yang diberikan Sandiaga.

“Kebetulan saya cuma punya satu mesin jahit, itu pun warisan dari ibu saya. Bahkan tidak tahu usia mesin jahitnya sudah berapa lama,” ungkap Darto. 

“Saya mau memberdayakan lingkungan dengan adanya mesin jahit ini. Mau latih ibu-ibu juga untuk produksinya,” tambah Darto. 

Adapun alasan Sandiaga memberikan mesin jahit kepada Darto karena selama ini kesulitan dalam proses produksi.