Kamis, 4 September 2025

Dokter Terawan Diberhentikan Dari IDI

Unhas Bantah Disertasi Terawan Terkait Metode 'Cuci Otak' Lolos Karena Ada Tekanan Eksternal

Unhas membantah tuduhan anggota MKEK IDI, Rianto Setiabudy, terkait dugaan adanya tekanan eksternal dalam disertasi dr Terawan.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Daryono
Istimewa
Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar membantah tuduhan anggota Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI), Rianto Setiabudy.  

Kedua menurut Ishaq, Prof Irawan Yusuf adalah guru besar yang sangat disiplin dan memiliki integritas yang tinggi.

Sehingga menurutnya tidak mungkin bisa ditekan-tekan apalagi untuk urusan karya akademik

Kepala RSPAD Mayjen TNI Terawan Agus Putranto memberikan pemaparan terkait terapi otak yang dikembangkannya sebelum acara penandatanganan nota kesepahaman antara RSPAD dan Clinique Suisse di Jakarta, Senin (12/11/2018). Terapi cuci otak dengan alat Digital Substraction Angiography (DSA) yang dikembangkan oleh dr Terawan Agus Putranto tersebut akan dijalani oleh warga Vietnam melalui Clinique Suisse. Diharapkan dengan berkembangnya terapi tersebut akan meningkatkan devisa negara lewat Medical Tourism Program. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Kepala RSPAD Mayjen TNI Terawan Agus Putranto memberikan pemaparan terkait terapi otak yang dikembangkannya sebelum acara penandatanganan nota kesepahaman antara RSPAD dan Clinique Suisse di Jakarta, Senin (12/11/2018). Terapi cuci otak dengan alat Digital Substraction Angiography (DSA) yang dikembangkan oleh dr Terawan Agus Putranto tersebut akan dijalani oleh warga Vietnam melalui Clinique Suisse. Diharapkan dengan berkembangnya terapi tersebut akan meningkatkan devisa negara lewat Medical Tourism Program. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)

Baca juga: IDI Sebut Terawan Langgar Kode Etik, Diantaranya Terkait Metode Cuci Otak Sejak 2013

Baca juga: IDI Janji Persoalan Terawan Akan Diselesaikan Secepatnya

Ketiga, tegas Ishaq, Unhas berharap kasus ini dapat diselesaikan dengan jalan dialog yang bijak.

Agar tudingan IDI itu tidak mengganggu hubungan baik selama ini.

"Jadi kurang pas narasi-narasi yang menyebut Unhas menantang IDI,"

"Yang kami harapkan adalah IDI mengungkapkan saja bukti-bukti, siapa atau pihak mana yang diduga menekan tersebut,"

"Apalagi Prof Irawan sendiri pernah diminta keterangan oleh MKEK IDI pada 2018 lalu terkait kasus ini. Beliau sudah menyampaikan penjelasan ketika itu," kata Ishaq sebagaiamana dilansir Kompas.com, Kamis (7/4/2022). 

(Tribunnews.com/Milani Resti) (Kompas.com/Hendro Cipto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan