Selasa, 9 September 2025

Pesan Terakhir Widjojo Soejono kepada Doni Monardo

Mantan Kepala Staf Kopkamtib, Mantan Dan Puspassus 1967-1970 (sekarang Kopassus) ini wafat dalam usia 94 tahun.

Editor: Hasanudin Aco
Ist
Ketua Umum PP PPAD, Letjen TNI Purn Doni Monardo melayat Jenderal Purn Widjojo Soejono, Rabu 11 Mei 2022 di rumah duka. 

Sekilas Widjojo Soejono

Wafatnya Jenderal Widjojo Soejono tak pelak memupus purnawirawan bintang empat paling senior sisa generasi 1945.

Sebelumnya ada tiga orang namun dua orang wafat tahun 2021.

Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo, wafat dalam usia 93,5 tahun pada Januari 2021.

Menyusul Letjen TNI (Purn) Rais Abin, wafat dalam usia 94,5 tahun pada Maret 2021 lalu.

Tahun 2021, Widjojo Soejono menerima Satyalancana Perintis Kemerdekaan dari Presiden Jokowi. Penghargaan itu melengkapi sejumlah penghargaan yang pernah ia terima. Antara lain - Bintang Gerilya, Yudha Dharma Nararya Pratama, Kartika Eka Paksi Nararya Pratama, Satya Lencana 8, 16, dan 24 Tahun.

Widjojo Soejono dilahirkan di Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 9 Mei 1928 sebagai putera bungsu 15 orang bersaudara dengan Ayah Martodidjojo yang leluhurnya berasal dari Surakarta dan Ibu Roesmirah yang leluhurnya berasal dari Yogyakarta.

Sekolah Dasar ditempuh pada zaman Belanda (HIS). Melanjutkan ke Sekolah Teknik yang zaman Belanda bernama K.E.S., lalu zaman Jepang disebut Kogyo Gakko dan sekarang bernama SMK I Surabaya.

Ia sekelas dengan Soewoto Sukendar yang kelak jadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara dengan pangkat Marsekal TNI dan Widodo Budidarmo yang di kemudian hari jadi Kapolri dengan pangkat Jenderal Pol. Sedang Soemitro yang terakhir juga berbintang empat dan menjabat sebagai Wapangab merangkap Pangkopkamtib tapi dari jurusan yang berbeda.

Semangat kemerdekaan yang bergelora, mendorong Widjojo Soejono meninggalkan sekolah pada umur 17 tahun dan mengikuti Latihan Perwira Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor awal tahun 1945.

Setelah lulus ia ditempatkan di Batalyon 4 Karesidenan Malang.

Setelah pembubaran PETA dua hari menyusul Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia ikut membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) di HBS Straat yang sekarang bernama Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya.

Riwayat Jabatan

Letnan
BKR, TKR, TRI, TNI di Kota dan Wilayah Surabaya (1945)

Kapten
Perwira Staf Resimen 33 Divisi VI/Narotama
Kepala Staf Batalyon 29
Wakil Komandan Batalyon Infanteri 511 (1949-1953)
Komandan Batalyon Infanteri 505/Brawijaya (1953-1955)

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan