Kamis, 11 September 2025

Partai Golkar dan Dinamikanya

Rocky Gerung Sebut Kepemimpinan Airlangga akan 'Digoyang', Golkar Mau Diambil Alih

Rocky menduga ada upaya 'menggoyang' Airlangga Hartarto dari kepemimpinan sebagai ketua umum Golkar.

Editor: Hasanudin Aco
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Rocky Gerung 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Rocky Gerung membuat pernyataan mengejutkan.

Dia menduga ada upaya 'menggoyang' Airlangga Hartarto dari kepemimpinan sebagai ketua umum Golkar.

Dungkapkan Rocky Gerung, upaya tersebut merupakan bentuk persekongkolan antara mereka yang membenci Airlangga Hartarto.

Hal itu dikarenakan adanya persaingan politik 2024, yang sekaligus dugaan ingin mengambil alih Partai Golkar.

Kata Rocky, mereka yang ingin mengambil alih Golkar ingin mengambil kesempatan membujuk presiden untuk tak ragu melakukan pembelahan di Golkar.

"Kira-kira begitu yang akan terjadi. Bisa kita bayangkan, akan terjadi pembelahan di Golkar, itu rumus yang sudah biasa lah," ujar Rocky Gerung di kanal YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah, Rabu (11/5/2022) seperti dilansir dari WartaKota.com.

Baca juga: Bantah Ada Perpecahan, Muhidin: Golkar Solid Menangkan Airlangga Hartarto di Pemilu 2024

Diakui Rocky Gerung, Airlangga Hartarto jadi sasaran karena beberapa alasan.

Seperti wacana tiga periode atau perpanjangan masa jabatan, dan kebijakan tentang larangan ekspor CPO.

"Sebetulnya ide tiga periode itu kan, Airlangga hanya mengucapkan ulang. Membaca kira-kira keinginan Presiden Jokowi,"

"Lalu dia ucapkan tiga periode itu, yang ternyata berbalik. Lalu dia terpaksa disalahkan," ujar Rocky Gerung.

"Demikian juga soal CPO, Airlangga sebenarnya kasih solusi rasional. Tetapi orang-orang di sekitar presiden, yang juga berupaya mencari muka, yang menghajar Airlangga," tambahnya.

Di internal Partai Golkar sendiri, alasan yang digunakan untuk menggoyang Airlangga adalah elektabilitas Airlangga sebagai capres yang rendah.

"Nanti belakangan akan disebutkan bahwa Airlangga itu memang pantas digusur karena big data mengatakan, Airlangga tidak pantas jadi presiden."

"Jadi kesimpulan itu akan dibuat untuk memback up keputusan. Ya, hal yang normal aja," ungkapnya Rocky.

Untuk faktor eksternal, munculnya isu skandal yang melibatkan urusan-urusan privat Airlangga.

Menurut Rocky hal itu sudah pasti ada dalam agenda yang sudah lama diincar.

"Sekarang baru terlihat bahwa memang Airlangga akhirnya digoyang-goyang supaya beringin itu tumbang dan kalau tumbang kan memang mesti ada yang mengambil keuntungan dari tumbangnya itu," ujar Rocky Gerung.

Selain itu, Rocky menilai Golkar diincar untuk menjadi sekoci penyelamat.

Menurutnya setiap tokoh politik, akan diganggu nanti saat selesai memerintah.

"Jadi sebetulnya ada kekhawatiran, sebagai seorang tokoh yang paham tentang nasibnya nanti, bahwa dia bisa juga dipersoalkan secara hukum."

"Karena itu secara normal, Pak Jokowi saat lengser keprabon tentu dia ingin, mesti juga ada sekoci penyelamat," ujarnya.

Rocky memprediksi upaya pembelahan Golkar ini akan benar terjadi.

"Ini kalau terpaksa mesti kita katakan, akan terjadi pembelahan di situ. Karena kan mesti ada yang dikorbankan, soal CPO, soal tiga periode"

"Tapi yang saya tau, Pak Airlangga kan orang yang mampu untuk melawan, jadi sambil kita analisis, kita komporin juga supaya Pak Airlangga melakukan strike back gitu, " kata Rocky.

"Tinggal Golkarnya kita tunggu, apa wisdomnya. Ke istana atau justru keluar dan bergabung dengan oposisi."

"Ya, tentu yang paling bagus bergabung dengan oposisi, supaya ada laga. No Airlangga, No Laga," paparnya Rocky.

Bantahan Golkar

Sementara itu, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Sulawesi DPP Partai Golkar, Muhidin M Said membantah internal Beringin pecah terkait calon presiden (capres) Airlangga Hartarto.

"Tidak benar Golkar pecah. Mungkin hanya dinamika saja, biasalah mendekati pemilu. Yang jelas, Golkar solid mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai capres. Sesuai keputusan Munas Golkar pada Februari 2019, harus dijunjung tinggi seluruh kader," papar Muhidin, Jakarta, Kamis (12/5/2022).  

Adanya pihak-pihak yang mempertanyakan tidak bergeraknya elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai capres Golkar, menurut Muhidin, adalah hal yang biasa.

Akan tetapi, Golkar memiliki tim survei dan riset internal.

Di mana, hasil kajiannya, menurut Muhidin, lebih bisa dipertanggung jawabkan.

Ia menyebut elektabilitas Airlangga Hartarto selaku Ketum Partai Golkar, terus bergerak naik.

"Enggak usah diajari, soal elektabilitas kita tahulah bagaimana itu. Kadang-kadang pelaku survei itu juga berpolitik lho. Kami di internal juga punya tim survei. Hasilnya, Alhamdulillah," ungkapnya.

Terkait desakan menggelar Munaslub untuk melengserkan Airlangga Hartarto, Muhidin mengaku, tidak yakin ada.

"Kalau pun ada, apa dasarnya?. Dan  kalau bicara ada kelompok atau kubu yang kecewa adalah hal yang lumrah dalam kehidupan politik."

Seyogyanya, lanjut Muhidin, hal itu tidak perlu dikembangkan.

Lebih baik berpikir maju, berjuang keras bersama untuk mewujudkan kemenangan untuk Partai Golkar di Pemilu 2024.

"Mari kita buang seluruh pikiran-pikiran negatif dalam benak kita. Lebih baik bersatu untuk menjemput kemenangan Golkar di Pemilu 2024. Saya kira yang lebih pas," tukasnya.  

Masih menurut pimpinan Banggar DPR ini, Munas Golkar pada 2019 tegas memutuskan Airlangga Hartarto sebagai capres tunggal Partai Golkar.

Tentu saja, keputusan tersebut harus dihormati dan dijalankan.

"Ingat, Golkar punya pengalaman terkait polemik internal di masa lalu. Begitu panjang dan melelahkan. Masak kita mau ulangi lagi. Saya yakin, masih banyak kawan-kawan yang sepakat untuk membesarkan Partai golkar sampai titik darah penghabisan," tuturnya.   

Sumber: Warta Kota/Tribunnews.com.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pengamat Politik Rocky Gerung Tanggapi Isu Kepemimpinan Airlangga Hartarto Tengah "Digoyang"

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan