Bendera HTI Pada Deklarasi Capres
Heboh Bendera HTI Berkibar pada Deklarasi Anies Presiden, Inilah Nama-nama yang Terlibat dalam Acara
Acara deklarasi mendukung Anies Baswedan menjadi presiden 2024-2029 yang digelar Majelis Sang Presiden menyisakan kejanggalan.
Terungkap Nama LSM yang Gelar Deklarasi Anies
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengatakan acara itu digelar oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Damai.
Saat ini, jelas Ridwan, polisi tengah menyelidiki ada atau tidaknya izin kegiatan deklarasi tersebut.
"Terkait salah satu penyelenggara LSM Damai yang sedang kami kita lidik, apakah kegiatan itu berizin atau enggak. Kemudian terkait dengan bendera yang dimaksud sudah kami lakukan penyelidikan," kata Ridwan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu malam.
Baca juga: M Taufik Pastikan Pihak yang Bawa Bendera HTI Bukan Kelompok Pendukung Anies Baswedan
Polisi tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
"Jadi, lewat informasi dari beberapa media yang kami pantau maupun kami sudah ke lokasi, sampai saat ini kami tengah melakukan pemeriksaan," ujar Ridwan.
"Intinya, kita semua bermuara ke pihak penanggung jawab, siapa yang melakukan apa, dan pihak yang bertanggung jawab," tambahnya.
Di sisi lain, polisi juga telah mengamankan atribut mirip bendera HTI yang berkibar di acara tersebut.
Kronologis
Deklarasi dukungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju sebagai capres di Pemilu 2024 dari ratusan orang menamakan diri Majelis Sang Presiden di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022) pagi, diwarnai ketegangan.
Ternyata, saat itu terpasang empat bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di atas panggung.
Letak bendera dengan kalimat Tauhid warna hitam dan putih itu berada di kanan dan kiri panggung. Bendera-bendera itu bersanding dengan bendera Merah Putih Indonesia.
Deklarasi pencapresan Anies itu diikuti sekira 250 orang.
Para peserta yang menamakan diri Majelis Sang Presiden itu terdiri dari mantan narapidana kasus terorisme (napiter), mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) hingga mantan anggota Front Pembela Islam (FPI).
Sempat terjadi ketegangan di antara sesama massa relawan Anies dan pihak panitia.