Putra Ridwan Kamil Kecelakaan
Penjelasan Wagub Jabar soal Penjemputan Jenazah Eril hingga Prosesi Pemakaman
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan soal penjemputan jenazah anak Ridwan Kamil Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) dari bandara.
Penulis:
Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor:
Sri Juliati
"Sesuai prosedur yang berlaku, Tim Forensik Kepolisian segera melakukan identifikasi dan penelusuran DNA untuk memastikan jasad yang ditemukan adalah benar Eril," lanjutnya.
Muliaman menjelaskan, setelah hasil tes DNA dilakukan, identitas jasad yang ditemukan pihak kepolisian adalah benar jasad putra sulung Ridwan Kamil.

Rencana Pemakaman di Pemakaman Keluarga Cimaung, Bandung
Jenazah anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) telah ditemukan pada Rabu (9/6/2022) waktu Swiss.
Kepala Biro Adpim Setda Provinsi Jabar, Wahyu Mijaya, mengatakan pemulangan jenazah Eril dilakukan pada Sabtu (11/6/2022) dari Swiss.
Selanjutnya, pemakaman almarhum Eril dilakukan pada Hari Senin (13/6/2022) di pemakaman keluarga, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.
"Rencananya almarhum akan dimakamkan di pemakaman keluarga, itu di daerah Cimaung, Kabupaten Bandung," ucapnya, dikutip Tribunnews.com dari TribunJabar.id.
Lebih lanjut, Wahyu menyebut, bila memiliki waktu untuk disemayamkan, maka Eril akan disemayamkan di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
"Kalau misal waktu tibanya memungkinkan untuk langsung atau memang juga disemayamkan di sini (Gedung Paku). Jadi kita lihat perkembangannya di hari besok," jelas Wahyu.
Baca juga: Jenderal Bintang 1 Ini Bersyukur Eril Ditemukan, Rasakan Perjuangan Merawat Anak di Amerika
Terkait jadwal penerbangan, kata Wahyu, pihaknya belum dapat menginformasikan lebih lanjut.
"Karena kami juga masih mencoba mengkonfirmasi, tetapi insya Allah itu akan direncanakan kepulangan di hari Sabtu dan tiba Minggu," katanya.
Selain itu, Wahyu menambahkan, untuk pengajian akan tetap dilakukan setiap hari di Gedung Pakuan, yakni setelah waktusholat Ashar dengan sebelum Maghrib.
Di sisi lain, ia mengatakan telah mempersiapkan kepulangan almarhum di bandara yang berkoordinasi dengan Kemendagri kemudian dengan pihak bandara.
"Prosesi pemakaman pada prinsipnya dari keluarga itu tidak ingin menghalangi orang yang bersimpati dan berdoa. Tetapi yang harus diperhatikan adalah lingkungan di sana itu kapasitasnya tidak mencukupi kalau misalnya dalam jumlah besar," katanya.
Jika ada pengaturan-pengaturan saat pemakaman, Wahyu memohon maaf dari awal karena pihaknya ingin keluarga nyaman, masyarakat di Cimaung juga nyaman, keluarga yang hadir pun nyaman.