Putra Ridwan Kamil Kecelakaan
Cerita Warga yang Datang ke Pemakaman Anak Ridwan Kamil: Ingin Doakan Eril hingga Rela Berdesakan
Banyak warga yang datang secara langsung pada prosesi pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Banyak warga yang datang secara langsung pada prosesi pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (13/6/2022).
Prosesi pemakaman berlangsung khidmat, berawal dari pemberangkatan jenazah dari Gedung Pakuan pada pukul 09.10 WIB.
Kemudian, rombongan pengantar jenazah tiba di pemakaman pada pukul 11.00 WIB.
Satu di antara warga yang datang langsung ke pemakaman putra Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, ini adalah Lelis (56).
Lelis merupakan peziarah yang sengaja datang dari Kabupaten Majalengka.
"Saya dari Majalengka sendiri, datang di sini dari jam 5.30 WIB. Memang niat untuk mendoakan A Eril," ungkapnya saat ditemui Kompas.com di lokasi pemakaman, Senin.
Baca juga: Menaker Bertemu Ridwan Kamil di Swiss: Sampaikan Dukacita hingga Tahlil Bersama untuk Eril
Baca juga: Isi Pidato Ridwan Kamil saat Melepas Kepergian Eril Terakhir Kalinya
Meski tak mengenal secara langsung, Lelis yakin betul bahwa Eril adalah sosok pemuda yang berjiwa sosial tinggi dan rendah hati.
"Kebaikannya jadi inspirasi bagi siapapun yang mengetahuinya. Dia anak baik, Allah sayang padanya," ujarnya.
"Di makam saya mendoakan Eril agar dia diberi ketenangan dan ditempatkan di surganya Allah. Dia anak saleh anak yang baik," terang Lelis.

Warga lain yang datang ke pemakaman Eril yakni Tiara (20) dan Fadila (20).
Keduanya rela berdesak-desakan untuk menunggu kedatangan jenazah Eril.
Tiara dan Fadila mengaku ingin melihat dan mendoakan Eril secara langsung.
"Masya Allah ternyata banyak banget yang ingin mendoakan A Eril," kata Tiara, Senin, dikutip dari TribunJabar.id.
"Tapi enggak nyangka sebanyak ini, sampai membeludak dan berdesakan," lanjut dia.
Baca juga: Ridwan Kamil Minta Maaf Jika Prosesi Pemakaman Eril Ganggu Perjalanan Masyarakat
Baca juga: Cium Peti Jenazah Eril Sebelum Dimakamkan, Atalia: Keikhlasan Bentuk Cinta Tertingi Kami padamu Eril
Meski tak bisa menyaksikan langsung prosesi pemakaman, warga tetap menunggu di luar area pemakaman.
Lalu, saking membeludaknya warga, jalan di sekitar pemakaman ditutup sementara.
Warga yang datang terlihat dari berbagai kalangan dan usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Ridwan Kamil Minta Maaf
Diberitakan Kompas.com, Ridwan Kamil meminta maaf kepada masyarakat jika prosesi pemakaman anaknya sampai menghambat arus lalu lintas di sepanjang rute yang dilalui.
"Maaf kalau prosesi pemakaman hari ini membuat masyarakat kurang nyaman di perjalanan."
"Ini tidak bermaksud memang antusiasme warga tidak bisa dihindari," ujarnya di Cimaung, Senin.
Baca juga: Usai Pemakaman, Ridwan Kamil Resmikan Masjid Al Mumtadz yang Didedikasikan untuk Eril
Baca juga: Lokasi Pemakaman Anak Ridwan Kamil, Eril, akan Dijadikan Pusat Dakwah Cimaung dan Dibangun Pesantren
Ia juga meminta agar diberi waktu untuk menenangkan hati atas wafatnya Eril di sungai Aare, Bern, Swiss beberapa waktu lalu.
"Nanti ada waktunya. Ada waktu saya bicara lebih baik dan lebih panjang."
"Tapi ini kami izinkan untuk menyesuaikan diri beradaptasi dengan situasi yang kami alami, izin tidak ada pertanyaan dulu nanti diberitahukan," sambungnya.

Dilansir Tribunnews.com, Ridwan Kamil mengungkapkan perasaannya selama proses pencarian Eril.
Ia menyebut hilangnya Eril selama 14 hari dan tanpa kepastian merupakan sesuatu yang melelahkan.
Namun di balik itu, Ridwan Kamil mengaku memperoleh pelajaran terkait hilangnya Eril yaitu kehidupan putra sulungnya yang singkat, tetapi dianggap penuh manfaat.
“Dalam rentang 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan, namun kami pun banyak mendapat pelajaran dan kearifan."
"Tentang hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat, tapi setelah dicermati ternyata kehidupannya sangat padat penuh manfaat," ujarnya.
Baca juga: Takziah ke Almarhum Eril, Jenderal Dudung Tunjukkan Kepekaan Realitas Sosial dan Kemanusiaan
Baca juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Bangga Eril Pernah Tolong Penderita Covid-19
Ia pun menganggap meninggalnya Eril merupakan bentuk pencukupan amal di dunia oleh Tuhan Yang Maha Esa.
“Dua puluh tiga tahun mungkin belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar, namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar.”
“Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari tapi tentang tiap hela nafas yang dipakai berbuat baik walau kecil dalam sehari-hari.”
“Kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amal-amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya," terang Ridwan Kamil.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Yohanes Liestyo Poerwoto) (Kompas.com/Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun) (TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin)