Senin, 18 Agustus 2025

FAKTA-FAKTA Bripda Diego Rumaropen Tewas Dianiaya OTK di Papua, Berawal Bantu Warga Tembaki Sapi

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menceritakan kronologi seorang anggotanya tewas dianiaya oleh orang tak dikenal (OTK) di Napua, Jayawijaya Papua

zoom-inlihat foto FAKTA-FAKTA Bripda Diego Rumaropen Tewas Dianiaya OTK di Papua, Berawal Bantu Warga Tembaki Sapi
net
Ilustrasi - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menceritakan kronologi seorang anggotanya tewas dianiaya oleh orang tak dikenal (OTK) di Napua, Jayawijaya Papua

TRIBUNNEWS.COM - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyampaikan kabar duka mengenai seorang anggotanya tewas dianiaya oleh orang tak dikenal (OTK) di Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (18/6/2022) pukul 17.00 WIT.

Angoota tersebut yakni Brigade Mobil (Brimob) Bripda Diego Rumaropen.

Mathius Fakhiri menceritakan awal mula kejadian naas tersebut menimpa Bripda Diego Rumaropen.

Berikut Fakta-fakta yang dirangkum Tribunnews dalam kejadian tewasnya anggota Brimob di Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Bantu Warga Tembaki Sapi

Kejadian tersebut berawal saat korban mendampingi Danki Brimob Yon D Wamena, AKP R yang diminta tolong oleh seorang warga untuk menembak sapi.

Baca juga: Temui Mendagri Tito Karnavian, Gubernur Lukas Enembe Dukung Pemekaran Papua

Setibanya di Napua, kedua anggota Brimob ini lalu menembaki sapi.

Naas, tak lama kemudian, datang orang tidak dikenal langsung menganiaya korban dengan menggunakan senjata tajam.

Jenazah Sudah di RSUD Wamena

Mathius mengabarkan, akibat kejadian ini korban mengalami luka-luka.

"Korban Bripda Diego Rumaropen meninggal akibat luka-luka yang dialaminya," kata Mathius, Minggu (19/6/2022).

Mathius menyampaikan, saat ini jenazah sudah dibawa ke RSUD Wamena.

Mathius Fakhiri
Mathius Fakhiri (tribunpapua)

2 Senjata Api Dirampas

Hingga saat ini, Mathius mengaku belum mengetahui siapa pelaku yang melakukan penganiayaan tersebut.

"Belum diketahui siapa pelakunya, karena masih didalami anggota di Wamena," lanjut Mathius.

Baca juga: BIN Bantah Beli 2.500 Mortir dari Serbia untuk Dijatuhkan di Desa-desa Papua

Mathius mengatakan pihaknya saat ini sedang berupaya mencari siapa pelakuknya.

Pasalnya, selain menganiaya Diego, pelaku juga membawa kabur dua senjata api bahu.

Yakni senjata api bahu jenis AK101 dan senjata api bahu jenis SSG08.

32 Personel Menuju Kabupaten Jayawijaya

Untuk mengungkap kasus itu, kata Mathius, pihaknya akan mengambil langkah tegas dan terukur untuk mendapatkan identitas pelaku.

Serta menemukan kembali dua pucuk senjata api yang dirampas OTK di Kabupaten Jayawijaya.

Baca juga: Menjejak Langsung Bumi Papua Barat, Lahirnya Tribun Papua Barat

“Semua kekuatan personel Kepolisian sudah saya geser menuju Kabupaten Jayawijaya sebanyak 32 orang didampingi Dansat Brimob Polda Papua Kombes Pol Pria Premos SIK, M.M,” jelas Mathius di Mapolda Papua, Minggu (19/6/2022) seperti yang diwartakan Tribun-Papua.com sebelumnya.

Selanjutnya, Senin (20/6/2022) besok, pihaknya bersama Dir Krimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Ramadhani akan mengunjungi Kabupaten Jayawijaya.

Kunjungannya itu dilakukan untuk mengevaluasi serta menentukan langkah-langkah kepolisian selanjutnya.

Sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari.

“Saya sudah sampaikan bahwa setiap anggota Polri yang bertugas di Provinsi Papua harus menerapkan body system minimal sebanyak 5 orang untuk kewaspadaan serta keamanan personel saat bertugas,” tegas Mathius.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Tribun-Papua.com/Raymond Latumahina)(Kompas.com/Candra Setia Budi)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan