Senin, 25 Agustus 2025

Koalisi Partai Politik

PDIP Ungkap Enggan Berkoalisi dengan PKS pada Pemilu 2024

Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP tak akan membangun kerja sama politik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Tribunnews.com/Fersianus Waku
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan PDIP tak akan membangun kerja sama politik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDIP menyatakan tak akan membangun kerja sama politik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat ditanya kemungkinan bergabung NasDem dan PKS dalam Pemilu 2024.

"Ya kalau dengan PKS tidak," kata Hasto di sela-sela Rakernas II PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Hasto pun tak menjelaskan secara gamblang alasan kenapa PDIP enggan berkoalisi dengan PKS.

Sementara, saat disinggung akankan berkoalisi dengan NasDem, Hasto menyebut bahwa partainya telah membangun kerja sama dengan partai pimpinan Surya Paloh tersebut sejak tahun 2014 lalu.

Baca juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto: Selamat Atas Koalisi NasDem dan PKS

"Oh, NasDem kita kerja sama sejak tahun 2014 dan sekarang masih mendukung Pak Jokowi dan Kiai Haji Maruf Amin," ucap Hasto.

Namun, saat ditanya lebih jauh soal apakah berkoalisi dengan NasDem di Pemilu 2024, Hasto menyebut bahwa setiap partai memiliki strategi masing-masing.

Dimana, PDIP secara tegas akan mengambil sikap untuk tetap mensukseskan pemerintahan Presiden Jokowi terlebih dahulu.

Baca juga: PKS, NasDem, dan Demokrat Jajaki Koalisi Hadapi Pilpres 2024, Hari Ini AHY Dijadwalkan Bertemu Paloh

"Ya kalo 2024 Masing-masing kan punya strategi. Kalau kami 2024 harus diawali dengan memperhebat pemerintahan Jokowi Kiai Haji Maruf Amin dulu itu setelah tercapai," ucap Hasto.

PDIP, lanjut Hasto, akan mempertimbangan secara matang soal pencalonan presiden, ke depan.

Sehingga, saat ini akan fokus membantu Presiden Jokowi mensukseskan pembangunan IKN Nusantara.

"Kemarin kan Pak Jokowi baru ke IKN, setelah itu berjalan dengan baik baru Agustus (2023) untuk pencalonan capres-cawapres ya 3 bulan 4 bulan misalnya itu baru dikerucutkan, sehingga Pemilu bisa dilakukan dengan suasana optimisme karena semua bergerak mendukung Pak Jokowi pada saat ini," jelasnya.

Apresiasi NasDem-PKS

Hasto pun mengatakan, PDIP mengapresiasi terbentuknya kerja sama antar dua partai politik tersebut.

Tak hanya itu, PDIP juga menyampaikan ucapan selamat untuk NasDem dan PKS.

"Ya itu bagus sekali ada partai yang secara dini membangun koalisi antara Nasdem dengan PKS. PDI Perjuangan mengucapkan selamat atas koalisi Nasdem dan PKS tersebut," kata Hasto.

Hasto mengatakan, PDIP tidak mau masuk ke dalam pusaran koalisi yang kini coba dibangun partai politik.

Baca juga: Analisis Pengamat Soal Peluang Terbentuknya Poros Koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS

Namun, kata Hasto, PDIP memiliki keyakinan bahwa jalan yang harus ditempuh saat ini adalah turun ke bawah dan menyerap aspirasi masyarakat.

Terkhusus, membantu masyarakat dalam memulihkan kondisi akibat dampak pandemi.

"Tetapi bagi PDI perjuangan keyakinan yang kami tempuh adalah turun ke bawah ke desa-desabmenyerap aspirasi masyarakat desa, membantu memulihkan dari dampak pandemi (Covid) 19," ucap Hasto.

Lebih lanjut, saat ditanya perihal kemungkinan PDIP bergabung dan membangun kerja sama dengan NasDem dan PKS, secara tegas Hasto menolak.

Bahkan, partai berlambang banteng moncong putih itu secara tegas menolak membangun kerja sama dengan PKS.

"Ya kalau dengan PKS tidak," kata Hasto.

Sebelumnya, Partai Nasdem dan PKS melangsungkan pertemuan di Nasdem Tower, Jakarta pada Rabu (22/6/2022).

Terdapat sejumlah hasil dari pertemuan kedua partai.

Salah satu hasil pertemuan tersebut ialah menyepakati persiapan kerja sama antara PKS dan Nasdem untuk Pilpres 2024. Hal ini diungkap oleh Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate.

“Menyepakati persiapan kerjasama Pilpres 2024 dalam waktu yang ditentukan bersama,” kata Johnny dalam konferensi pers usai pertemuan, Rabu.

Selain itu kedua partai juga menyepakati soal membangun kesadaran masyarakat terkait harkat dan martabat sebagai warga negara dalam lingkup nilai Pancasila untuk ditempatkan di atas kepentingan kelompok dan golongan.

Kemudian, disepakati juga untuk sama - sama menjadikan Pemilu Serentak 2024 sebagai instrumen demokrasi yang penuh toleransi.

“Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi pertemuan ini dan senantiasa memberikan kekuatan kepada kedua partai untuk terus berkomitmen pada kesepakatan ini,” ungkap Johnny.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan