Senin, 29 September 2025

Bursa Capres

Demokrat Nilai Wacana Duet Anies Baswedan-Ganjar Pranowo Justru Akan Melanggengkan Politik Identitas

Partai Demokrat tak setuju dengan usulan duet pemersatu bangsa, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo untuk maju dalam Pilpres 2024.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
ist
Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani tak setuju dengan usulan duet pemersatu bangsa, Anies Baswedan-Ganjar Pranowo, untuk maju dalam Pilpres 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat tak setuju dengan usulan duet pemersatu bangsa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, untuk maju dalam Pilpres 2024.

Sebelumnya, usulan itu dilontarkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai, wacana memasangkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo justru akan melanggengkan politik identitas.

Sebab, baik Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo selama ini dinilai mewakili dua kutub politik yang berbeda.

"Mengambil jalan pintas dengan mewujudkan duet Anies-Ganjar sebagai representasi dua kutub politik yang diperhadap-hadapkan selama ini sebagai pengejawantahan politik identitas, sama saja dengan melanggengkan politik identas itu sendiri. Jadi tidak menyelesaikan persoalan," kata Kamhar saat dihubungi Tribun, Senin (27/6/2022).

Baca juga: Golkar Hormati Strategi NasDem Soal Duet Pemersatu Bangsa Anies Baswedan-Ganjar Pranowo

Partai Demokrat, kata Kamhar, memiliki pandangan berbeda dalam merespons wacana duet pemersatu bangsa.

Kamhar menyebut, peningkatan derajat dan kualitas demokrasi yang semestinya diwujudkan agar polarisasi yang bersumber dari eksploitasi terhadap politik identitas secara berlebihan bisa teratasi.

Lantas, Kamhar menyinggung ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebagai sumber masalah dari eksploitasi politik identitas.

Baca juga: PKB Sebut Duet Pemersatu Bangsa Belum Kuat, NasDem: Itu Pandangan Mereka, Silakan Saja

"Jika ingin menyelesaikan eksploitasi politik identitas secara berlebihan ini dan sekaligus meningkatkan derajat dan kualitas demokrasi, maka ini yang mesti ditinjau ulang agar rakyat mendapatkan sebanyak mungkin pilihan putra dan putri terbaik bangsa yang berkontestasi pada puncak kepemimpinan nasional," kata Kamhar.

Sebelumnya, Surya Paloh mengakui dirinya telah mengusulkan skema capres dan cawapres duet kepada Presiden Joko Widodo.

Ia berharap, sosok pemimpin yang menggantikan Presiden Jokowi nanti bisa menghilangkan polarisasi.

Baca juga: Partai NasDem soal Duet Pemersatu Bangsa Anies-Ganjar: Ini Skema Terbaik

"Amat sangat," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2022).

Surya Paloh mengapresiasi munculnya usulan duet seperti Anies Baswedan-Puan maharani, Ganjar Pranowo-Anies Baswedan, hingga Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar.

Surya Paloh juga menegaskan dirinya tak punya kepentingan lain dalam Pilpres 2024 selain menghilangkan polarisasi.

Ia juga berharap bisa turut berkontribusi dalam menghilangkan polarisasi yang belakangan kental terasa.

"Jadi, apa yang bisa saya sumbangkan dengan hati, dengan kejujuran, apa yang saya pahami yang insyaallah barangkali itu bermanfaat bagi kepentingan kemajuan bangsa ini. Saya pikir itu yang saya prioritaskan," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan