Polusi Udara Jakarta Kronis, Rentan untuk Balita dan Ibu Hamil, Sebabkan Stunting dan Sakit Paru
Dampak polusi udara dapat menyebabkan stunting atau manusia kerdil akibat gagal tumbuh kembang pada anak balita.
Editor:
Hendra Gunawan
Lalu ada juga partikel yang ukurannya sangat halus disebut dengan partikulat meter (PM) yang ukurannya 10 sampai dengan 2,5. "Makin kecil makin mudah masuk ke saluran nafas. Itu yang bisa masuk sampai ke alveolus yang dikhawatirkan," katanya.
Dilihat dari situs IQAir, Sabtu (2/7/2022), pukul 17.52 WIB, Jakarta berada pada peringat satu Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Indeks kualitas udara Jakarta berada pada angka 165 alias tidak sehat. Sumber polusi atau polutan utamanya adalah PM2.5. Posisi kedua ditempati Kota Kuwait, dan ketiga Dubai.
Kemudian pada Minggu (3/7/2022), pukul 13.00 WIB, kota dengan kualitas terburuk nomor 1 di dunia adalah Santiago, Cile, diikuti Tehran, Iran, dan Jakarta, peringkat ketiga. Lalu Mingu sore, pukul 17.45 WIB, posisi kondisi cuaca Jakarta, membaik, berada di posisi 17 terburuk. Angka indeks pencemaran adalah angka 78, kualitas sedang. Adapun peringkat terburuk peringkat 1 adalah Kota Kuwait diikuti Karachi, Pakistan, dan Tehran, Iran.
Lalu, bagaimanakan kualitas hidup 32,27 juta jiwa populasi Jabodetabek itu, mengingat sebagian mereka terkait langsung maupun tidak langsung dengan Kota Jakarta?
Ribuan Warga Terserang ISPA
Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi di Jawa Barat, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Banten, juga mengungkap adanya dampak polusi udara. Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat sepanjang tahun 2022 telah ditemukan sebanyak 877 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) yang terjadi 12 Kecamatan di Kota Bekasi.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, penderita ISPA tercatat ribuan kasus sepanjang tahun 2021. Berdasarkan kelompok usia 0-5 tahun, penderita ISPA di Kabupaten Bekasi pada 2021 lalu, tercatat sebanyak 1.093 kasus. Usia di atas 5 tahun, 839 kasus. Faktor risiko ISPA pada balita adalah zat pencemar SO2 akibat polusi pencemaran udara.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dokter Sri Indriani mengatakan, tiga jenis penyakit tersebut masuk dalam 10 besar penyakit utama yang paling banyak diderita sejak tahun 2020 hingga 2021.

"Merujuk data sejak tahun 2020 hingga tahun 2021 kemarin, kalau 3 penyakit ISPA, batuk dan pilek digabungkan, itu menjadi penyakit paling banyak diderita masyarakat Kabupaten Tangerang," ujar dr. Sri Indriani saat diwawancarai Wartakotalive.com, Selasa (28/6/2022).
Polutan dari Luar Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak menampik kualitas udara buruk di Jakarta. Namun ia menuding, sumber utama polutan tidak semua berasal dari wilayahnya.
“Sumber polusi udara yang membuat udara Jakarta buruk, ada juga dari daerah lain. Misalnya, berdasarkan data, berasal dari PLTU Suryalaya di Banten,”ujar Anies saat berbincang larut malam dengan Tribun Network dan KompasTv, di sela perayaan Ulang Tahun Ke-495 Kota Jakarta, 22 Juni silam.
Anies kemudian menunjukkan video berisi rekaman yang gerakan kepulan asap dari titik api
ditiup angin. Video itu rekaman dari waktu ke waktu, Januari hingga Desember 2021. Gerakan video tampak dominan merah, jingga, kuning dan hitam.
Awal Januari hingga 15 Februari, awal April, awal Mei, awal Agustus arah angin dari arah barat Selat Sunda bertiup ke timur, arah Tangerang Jakarta, Bekasi dan sekitarnya. Kemudian perngahan Februari hingga awal Maret, awal hingga medio April, akhir Mei hingga Oktober, arah angin membawa asap ke arah sebaliknya, barat. Tampak asap, termasuk dari Bekasi dan Cikarang, bertiup ke arah Jakarta, hingga Banten dan Lampung. Awal November sampai Desember, arah angin Kembali bertiup dari barat ke timur, dari Selat Sunda ke Jakarta.
Kepala Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten, Agus Sudrajat menjelaskan kualitas udara dipengaruhi meteorologi. "Sifatnya dipengaruhi oleh meteorologi atau arah angin kecepatan angin dan curah hujan," katanya kepada TribunBanten.com saat ditemui di kantornya, Selasa (28/6/2022).