Polisi Tembak Polisi
Keluarga di Jambi Mencari Kebenaran atas Kasus Kematian Brigadir J hingga Firasat Ayah 'Merinding'
Samuel dan keluarga kini sedang mencari kebenaran atas cerita kematian putranya, Brigadir Yosua yang ditembak rekan sesama polisi.
Editor:
Dewi Agustina
Sementara itu sang istri, Rosti Simanjuntak, ibu dari Yosua Hutabarat, histeris saat tiba di rumah yang berada di lingkungan sekolah itu.
"Anakku mana? Anakku mana?" Rosti histeris begitu tiba di rumah yang telah dipenuhi pelayat dan sejumlah anggota polisi.
Pada saat itu Yosua Hutabarat sudah di dalam peti yang telah ditutup.
Samuel Hutabarat juga histeris.
"Buka, buka," ucapnya meminta peti jenazah itu langsung dibuka.

Ia mendapatkan kabar sebelumnya peti tidak diperkenankan dibuka (Saat konfrensi pers, Div Humas Polri membantah ada instruksi melarang keluarga membuka peti jenazah--red).
Keluarga menilai hingga kini kematian Yosua Hutabarat itu masih penuh misteri.
Sejumlah luka tembak terdapat pada tubuh anaknya, dan ada juga bekas luka sayatan yang telah dijahit.
Samuel mengatakan, kalaupun anaknya memang punya salah, tidak seharusnya langsung dibunuh dengan keji.
Dia juga mempertanyakan mengapa Yosua tidak dimakamkan dengan upacara resmi kepolisian.
"Padahal sebelumnya ditanya apa permintaan terakhir keluarga. Itu jawaban mamanya," kenang Samuel.
Tapi baginya, bukan upacara penghormatan kepolisian itu yang dia cari.
Baca juga: Mabes Polri Sebut Istri Irjen Ferdy Sambo Dilecehkan dan Ditodong Pistol oleh Brigadir Yosua
Dua Cerita Versi Polisi
Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, dua kali menyampaikan keterangan terkait kematian Yosua di rumah dinas Kadis Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.
Pada siang hari, dia menyebut saat itu Samuel hendak masuk ke rumah Irjen Pol Ferdy Sambo, ditegur penjaga rumah.