Rabu, 20 Agustus 2025

Polisi Tembak Polisi

Barang-barang Brigadir J Disita Polisi, Pakaian yang Terakhir Dipakai dan 2 Ponsel, Kini di Labfor

Pihak kepolisian menyita barang-barang Brigadir J, yaitu pakaian yang terakhir dipakai dan dua ponsel.

Editor: Miftah
TribunJambi.com Aryo Tondang/Istimewa
Pemakaman Brigadir J (kiri) dan Brigadir J bersama Irjen Ferdy Sambo (kanan). Pihak kepolisian menyita barang-barang Brigadir J, yaitu pakaian yang terakhir dipakai dan dua ponsel. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan pihaknya telah menyita pakaian yang terakhir dikenakan oleh Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat insiden penembakan, Jumat (8/7/2022) lalu.

Pakaian itu, kata Dedi, disita dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

"Semua (pakaian) sudah disita dan sudah diperiksa oleh labfor masalah DNA-nya," kata Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/7/2022) malam, dilansir Tribunnews.com.

Selain pakaian, dua ponsel milik Brigadir J juga turut disita polisi.

Pakaian dan dua ponsel milik Brigadir J kini berada di laboratorium forensik (labfor) untuk diperiksa.

"Ya untuk jumlahnya yang pasti sudah diamankan oleh labfor ya. Labfor ada dua handphone yang sudah diamankan," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Panglima TNI Siap Bantu Pilih Tim Autopsi Jasad Brigadir J, Pastikan Objektif dan Tak Terintervensi

Selain barang-barang milik Brigadir J, polisi juga telah menyita barang bukti lainnya, seperti rekaman CCTV.

Saat ini, rekaman CCTV yang didapat dari sejumlah titik di sekitar lokasi kejadian, tengah dalam proses pendalaman karena harus dikalibrasi.

"Kemudian untuk barang bukti lain seperti CCTV, sekali lagi ada beberapa titik CCTV yang sudah diamankan juga."

"Dan saat ini masih proses pendalaman oleh labfor karena harus dikalibrasi," tuturnya.

"Dan semuanya harus direkam dengan sangat baik karena harus ada penyesuaian waktu ya."

"Ini masih didalami oleh labfor, nanti hasilnya pun secara scientific oleh labfor," sambung Dedi.

Kasus Dugaan Pembunuhan Berencana Brigadir J Naik Penyidikan

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/9/2021).
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/9/2021). (KompasTV)

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, mengungkapkan kasus dugaan pembunuhan berencana pada Brigadir J telah ditingkatkan ke penyidikan.

"Betul, sudah (laporan pembunuhan berencana Brigadir J) naik penyidikan," ujar Andi saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Polisi Pastikan Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Tak Digelar di Jakarta Tapi di Jambi

Ia menuturkan bahwa peningkatan status perkara itu setelah penyidik melakukan gelar perkara.

Adapun gelar perkara baru selesai pada Jumat sore.

"Barusan selesai gelar perkaranya," katanya.

Diketahui, pada Jumat, Bareskrim Polri mendatangi Jambi untuk memeriksa sejumlah keluarga Brigadir J.

Irjen Dedi Prasetyo menyatakan pemeriksaan keluarga Brigadir J dilakukan di Polda Jambi.

Adapun pemeriksaan dilakukan Kepala Tim Penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

"Ya betul, tim sidik memintai keterangan pihak keluarga hari ini di Polda Jambi."

"Demikian info dari Kepala Tim sidik Dir Pidum," kata Dedi saat dikonfirmasi, Jumat.

Namun begitu, dia tidak merinci mengenai materi pemeriksaan terhadap keluarga Brigadir J.

Ia hanya menyatakan salah satu pihak keluarga yang diperiksa adalah orang tua Brigadir J.

"Yang diperiksa orang tua Brigadir J," pungkasnya.

Baca juga: Kasus Penembakan Brigadir J, Biarkan Polri Bekerja di Bawah Norma Hukum Bukan di Bawah Tekanan Opini

7 Dokter Perhimpunan Kedokteran Forensik Bakal Dilibatkan

Dedi Prasetyo
Dedi Prasetyo (Igman Ibrahim)

Setidaknya, tujuh dokter dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia akan dilibatkan dalam proses autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.

"Kalau dari perhimpunan kedokteran forensik Indonesia yang saya sudah dapatkan informasi ada 7 orang," ujar Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/7/2022), dilansir Tribunnews.com.

Namun begitu, ia tidak merinci mengenai daftar dokter eksternal yang dilibatkan dalam autopsi ulang tersebut.

Menurutnya, dokter itu memiliki kemampuan mumpuni di bidangnya.

"Namanya saya tidak hafal ada beberapa guru besar di situ yang memang ekspert di bidang, terutama forensik."

"Itu (mereka) akan hadir ya termasuk nanti dari kedokteran forensik dari Polri yang juga sudah memiliki pengalaman," tuturnya.

Lebih lanjut, Dedi mempersilakan jika pihak keluarga Brigadir J ingin memilih sendiri tim forensik untuk autopsi ulang,

Menurutnya, jika pihak lain dari pilihan keluarga juga terlibat, hasilnya tentu akan semakin lebih baik.

"Kemudian apabila dari pihak pengacara akan menghadirkan orang-orang ekspert yang mungkin ditunjuk dari beberapa RS (rumah sakit) itu dipersilakan dan itu semakin bagus ya," ujar Dedi, dilansir Tribunnews.com.

Baca juga: Polisi Gelar Pra-rekonstruksi Kasus Dugaan Baku Tembak Brigadir J di Polda Metro Jaya Malam Ini

"Artinya proses ekshumasi yang akan dilakukan akan diawasi oleh berbagai pihak yang ekspert dan hasilnya tentu akan semakin lebih baik," sambungnya.

Kendati demikian, Dedi belum menyebut kapan proses autopsi ulang itu akan dilakukan.

Ia hanya menegaskan prosesnya akan segera dilakukan di Jambi.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Igman Ibrahim/Abdi Ryanda Shakti, Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan