Sabtu, 23 Agustus 2025

Bursa Capres

Ikuti Jejak Sunny Tanuwidjaja, Politisi PSI Surya Tjandra Dukung Anies Lanjutkan Program Jokowi

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surya Tjandra memberikan dukungan kepada Gubernur DKI Anies Baswedan untuk maju menjadi calon presiden.

Editor: Wahyu Aji
Kolase Tribunnews.com
Pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sunny Tanuwidjaja dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan politisi PSI Surya Tjandra. 

Sunny mundur dari PSI dan pilih dukung Ahok

Nama Sunny Tanuwidjaja dikenal publik karena dekat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Grace Natalie mengatakan Sunny sebenarnya sudah mundur sejak satu tahun yang lalu dan digantikan oleh Raja Juli Antoni.

"Sunny mundur atas keinginannya sendiri, karena beliau menyadari akan memilih jalan politik yang berbeda dengan PSI," kata Grace kepada wartawan, Rabu (29/6/2022).

Menurutnya PSI tak akan pernah mendukung semua kebijakan Anies.

"Karena yang bersangkutan (Anies) memiliki rekam jejak terlibat dalam politik identitas yang sangat bertentangan dengan DNA PSI," kata dia.

Meski begitu, Grace menyebut Sunny sebagai seorang gentleman karena mengaku mendukung Anies.

"Dan untuk itu beliau mengundurkan diri. Beliau tahu persis sikap PSI terhadap Anies sangat clear tidak akan mentoleransi politik identitas yang dimainkan Anies untuk meraih kekuasaan," tandas dia.

PSI sampai saat ini masih menjadi oposisi bagi Anies.

Baca juga: Sunny Tanuwidjaja Mundur dari PSI, Kini Berbalik Dukung Anies Baswedan

Partai dipimpin Giring Ganesha itu konsisten menjadi oposisi sejak jagoan mereka Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dikalahkan Anies pada Pilkada 2017 lalu. 

Dikutip dari Kompas.com, kedekatan Sunny dengan Ahok berawal pada 2010 saat Ahok datang ke Amerika Serikat untuk memenuhi undangan salah salah satu perkumpulan orang Indonesia di mana Sunny adalah salah satu anggota perkumpulan itu. 

Menurut Ahok, saat itu ia sempat melontarkan keinginannya menjadi Gubernur DKI. Keinginannya itu kemudian mendapat dukungan dari Sunny dan rekan-rekannya di perkumpulan tadi.

Setelah itu, kata Ahok, Sunny kemudian memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan mendampinginya.

Saat itu, Sunny berstatus sebagai mahasiswa S3 di Northern Illinois University, Sunny dan juga bekerja sebagai salah satu peneliti di Central for Strategic and International Studies (CSIS).

"Saya juga senanglah dia bisa bicara soal politik, memang dia sekolah itu. Terus ikut sampai saya jadi wagub. Makanya saya bilang mau dinamai staf khusus susah juga, karena saya gaji dia juga enggak. Dia kerja sama perusahaan lain," ujar Ahok, mengutip Kompas.com.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan