Polisi Tembak Polisi
Satu per Satu Klaim Polisi Soal Tewasnya Brigadir J Justru Terbantahkan: Adu Tembak hingga PCR Sambo
Meski belum tuntas terungkap tapi banyak temuan baru yang justru bertentangan dengan keterangan polisi pada awal kasus tewasnya Brigadir J. Apa saja?
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Belakangan, klaim itu terbantahkan.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK mengungkapkan rekam jejak Bhayangkara Dua Richard Eliezer atau Bharada E selama terjun menjadi anggota institusi Polri.
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyatakan, dalam keterangan yang diterima pihaknya berdasarkan pemeriksaan psikologis Bharada E sebanyak tiga kali ditemui ada beberapa fakta baru.
Adapun hal tersebut terkait peran dan tugas Bharada E di keluarga Irjen pol Ferdy Sambo.
Kata Edwin, berdasarkan penelusurannya, Bharada E bukanlah seorang penembak atau spiner serta bukan juga ajudan atau ade de camp (ADC) dari Irjen pol Ferdy Sambo.
"Beberapa hal yang mungkin harus diketahui Bharada E ini bukan sniper, bukan ajudan (ADC) Bharada E ini adalah sopir," kata Edwin saat dikonfirmasi awak media, Kamis (4/8/2022).
Dalam tugasnya, Bharada E kata Edwin, merupakan sopir untuk akomodasi Irjen pol Ferdy Sambo.
Keterangan itu didapat Edwin saat dirinya melakukan pemeriksaan tes assessment psikologis terhadap Bharada E.
"Info dari Bharada E, beliau sopir untuk Irjen pol Ferdy Sambo," ucap Edwin.
3. Sambo Tidak PCR saat penembakan terjadi
Pada awal-awal kejadian ini mencuat, Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan Brigadir J baku tembak dengan Bharada E di kediaman Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Brigadir J melepaskan tembakan sebanyak 7 kali dan Bharada E membalas mengeluarkan tembakan sebanyak 5 kali. Berakhir dengan tewasnya Brigadir J.
Ramadhan mengungkapkan posisi Kadiv Propam tak berada di lokasi saat peristiwa ini terjadi. Saat kejadian, Irjen Ferdy Sambo sedang melakukan tes PCR Covid-19.
"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," ungkap Ramadhan, Senin (11/7/2022) ketika itu
Belakangan, ada temuan bahwa Irjen Ferdy Sambo ternyata tidak melakukan PCR saat peristiwa penembakan Brigadir J.