Strategi Badan Pangan Nasional Kelola Sampah Makanan, Gandeng Sarinah hingga Hippindo
permasalahan sampah makanan merupakan bagian dari tanggung jawab NFA namun tentunya perlu sinergi dan kontribusi seluruh stakeholder pangan nasional.
“Penyebab utama kerentanan pangan adalah neraca pangan wilayah yang defisit dan tingginya presentase penduduk miskin di wilayah tersebut,” ujarnya.
Hal ini, tambahnya, sejalan dengan arahan Presiden RI bahwa pemerintah harus bersiap menghadapi krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan yang melanda dunia internasional saat ini.
“Bapak Presiden sangat concern terkait pangan, pekan lalu beliau menyampaikan bahwa lebih dari 300 juta orang di negara lain terancam kekurangan pangan akut dan kelaparan, diperkirakan kalau tidak ada solusi bisa menjadi 800 juta orang. Ini harus menjadi perhatian kita bersama untuk mengurangi pemborosan pangan from farm to table,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengatakan, sangat antusias melakukan kolaborasi ini dalam rangka menjadikan Sarinah sebagai mall pertama di Indonesia yang bebas food waste.
Diharapkan program ini dapat diikuti mall lainnya di Indonesia untuk mulai konsen mengurangi food waste, sehingga dapat mengurangi kerugian ekonomi serta berkontribusi bagi ketahanan pangan.
Baca juga: Presiden Jokowi Tegaskan Komitmen Pemerintah Jamin Pangan Nasional Cukup
Pada kesempatan yang sama, Kepala Hippindo Budiharjo Iduansjah mengatakan, pelaku usaha siap mendukung sinergi NFA, Sarinah, dan Hippindo dalam mengurangi food waste. Ia berterima kasih atas inisiasi “Gerakan Sarinah Bebas Food Waste”, mengingat ini menjadi momentum yang penting dalam menyukseskan program strategis pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional.
Sebagai informasi, saat ini FLW telah menjadi perhatian serius negara-negara di dunia.
Hal tersebut sesuai komitmen yang dituangkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-12 poin ketiga yaitu negara-negara di dunia diharapkan dapat mengurangi 50% food waste per kapita di tingkat retail dan konsumen pada tahun 2030.