Sabtu, 20 September 2025

HUT Kemerdekaan RI

Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Dolomani dari Buton pada HUT ke-77 RI

Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat asal Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada HUT ke-77 RI, Rabu (17/08/2022).

Dokumentasi Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Dolomani dari Buton, Sulawesi Tenggara saat peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali mengenakan pakaian adat daerah dalam Upacara Detik-Detik Proklamasi.

Pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI pada Rabu (17/08/2022), Jokowi memilih baju adat asal Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Presiden Jokowi menjawab pertanyaan wartawan terkait baju yang dikenakan, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, beberapa waktu sebelum upacara dimulai.

“Ini baju dari Buton, Sulawesi Tenggara. Ini baju Dolomani dari Buton,” ujar Jokowi, seperti dikutip dari setkab.go.id.

Presiden Jokowi memang kerap mengenakan baju adat dalam tiap perayaan HUT Kemerdekaan RI.

Pada perayaan HUT ke-72 RI pada 17 Agustus 2017 misalnya, Presiden mengenakan pakaian adat Tanah Bumbu, Batulicin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Baca juga: HUT ke-77 RI, KKP Gelar Upacara Bendera di Bawah Air Perairan Sumatera Barat Hingga Pameran BCL

Sementara, saat HUT ke-73 RI pada 17 Agustus 2018, Presiden Jokowi memilih pakaian adat Aceh untuk dikenakan.

Lalu, pada HUT ke-74 RI tahun 2019, Presiden Jokowi mengenakan baju adat Klungkung dari Provinsi Bali.

Setelah itu, pada HUT ke-75 RI tahun 2020, Kepala Negara mengenakan pakaian adat Timor Tengah Selatan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan kain tenun Berantai Kaif Nunkolo.

Jokowi memilih baju adat asal Buton pada HUT ke-77 RI
Pada Upacara Detik-Detik Proklamasi pada Rabu (17/08/2022), Presiden Jokowi memilih baju adat asal Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Adapun pada HUT ke-76 RI tahun 2021 lalu, Presiden memilih untuk mengenakan baju adat Pepadun dari Provinsi Lampung.

Menurut Presiden Jokowi, Indonesia memiliki kekayaan adat budaya yang sangat tinggi, termasuk dalam hal pakaian adat.

Untuk itu, Presiden akan terus mengangkat berbagai pakaian adat tersebut untuk dipakai dalam berbagai kesempatan.

Mengenal Baju Adat Dolomani

Dolomani adalah salah satu baju adat kebesaran Kesultanan Buton yang kerap digunakan Sultan ke-35 Muhammad Ali pada masa tahun 1918-1921.

Pakaian adat kebesaran Sultan Buton yang digunakan saat menghadiri upacara resmi kesultanan itu adalah salah satu pilihan untuk dikenakan Presiden Jokowi pada upacara HUT Kemerdekaan RI.

Baju adat itu dikirimkan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra ke Sekretariat Negara (Setneg).

Mengutip sultra.tribunnews.com, pakaian adat Dolomani adalah salah satu pakaian kebesaran Sultan Buton saat menghadiri upacara-upacara resmi kesultanan.

Pakaian ini dihiasi sulaman benang emas atau perak.

Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Dolomani dari Buton, Sulawesi Tenggara saat peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2022). (Dokumentasi Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Dolomani dari Buton, Sulawesi Tenggara saat peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2022). (Dokumentasi Biro Pers Sekretariat Presiden) (Dokumentasi Biro Pers Sekretariat Presiden)

Di mana pada pinggiran dan kerah baju adat Kesultanan Buton tersebut dihiasi dengan sulaman bermotif bunga rongo.

Selain itu, pada sisi kanan dan kiri busana adat tersebut juga dilengkapi dengan sulamam randa yang berupa ornamen ake.

Begitupun pada sisi kanan dan kiri celana Dolomani yang membentuk strip dari atas ke bawah dihiasi pula sulaman bermotif bunga rongo.

Pada kopiah sepanjang pinggiran bawah dihiasi motif bakena uwa dan pada bagian atas kopiah dihiasi bunga kambamanuru.

Pada bagian depan kopiah juga dihiasi kaligrafi dalam bahasa Arab berbunyi ‘Maulana’ yang berarti pemimpin umat.

Adapun beberapa motif yang disulam dengan benang emas atau perak menujukan kebesaran dan keagungan yang dimiliki pemimpin akan berkilauan menerangi seantero negeri.

Baca juga: HUT Ke-77 RI, Megawati: Kemerdekaan adalah Jembatan Emas Mewujudkan Cita-cita Masyarakat Adil Makmur

Sulur bunga menghiasi baju dan celana Dolomani yang berupa bunga rongo menunjukkan tumbuhan menjalar dari tanah ke pepohonan yang tinggi lalu menjalar kembali ke bawah.

Hal ini bermakna bahwa seorang pemimpin yang menjejaki karier dari bawah ke atas suatu saat akan kembali ke bawah lagi karena jabatan adalah amanah dan pada suatu saat kekuasaan atas jabatan itu akan berakhir pula.

Sulaman randa yang bermotif ake pada pada sisi kanan dan kiri baju menggambarkan dua ekor burung yang satu memandang ke kiri dan satunya ke kanan.

Makna filosofis ini yaitu seorang pemimpin senantiasa waspada terhadap bahaya yang mengancam negeri dari manapun datangnya.

Kopiah Dolomani yang dihiasi ornamen bakena uwa adalah buah dari tumbuhan yang sangat indah untuk dipandang, namun ketika menyentuhnya akan memimbulkan sensasi gatal.

Hal ini menujukkan negeri yang indah nan elok yang hendak dikuasai musuh wajib kiranya seorang pemimpin bersama-sama rakyatnya harus melakukan perlawanan.

Pada bagian depan kopiah Dolomani yang disulam dengan kaligrafi ‘Maulana’ menunjukan pemimpin itu adalah sebenar-benarnya pemimpin yang harus melekat sifat-sifat kepemimpinan yang mengutamakan kepentingan rakyat bukan kepentingan peribadi.

Pada bagian atas kopiah Dolomani terdapat sulaman kamba manuru yang merupakan nama bunga yang dalam bahasa setempat (Wolio).

“Kamba” berarti bunga dan “manuru” berarti sejahtera yang mengandung filosofi bahwa seorang pemimpin memiliki tugas utama untuk mensejahterakan rakyatnya.

(Tribunnews.com/Yurika)(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)

Artikel HUT Kemerdekaan RI lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan