Kamis, 2 Oktober 2025

Mahfud MD Dukung Kerja Sama Baznas, TNI, dan BNPP Berdayakan Mustahik di Perbatasan 

Mahfud mengatakan tugas pemerintah adalah melindungi kedaulatan dan segenap bangsa, termasuk di perbatasan. 

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
Tim Humas Kemenko Polhukam RI
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian selaku Kepala BNPP, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, dan Ketua BAZNAS Noor Ahmad disaksikan oleh Mahfud di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta pada Jumat (26/8/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mendukung kerja sama antara Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dalam memberdayakan mustahik di perbatasan.

Mahfud mengatakan tugas pemerintah adalah melindungi kedaulatan dan segenap bangsa, termasuk di perbatasan. 

Terkait pembangunan perbatasan, kata dia, BAZNAS memahami pikiran progresif penggunaan zakat dan sadaqah yang lebih modern yaitu untuk membangun penguatan ekonomi di wilayah Perbatasan. 

Hal tersebut disampaikannya dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman BAZNAS, TNI, dan BNPP tentang ‘Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Kawasan Perbatasan untuk Mendukung Pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia’ di Gedung Kemenko Polhukam Jakarta pada Kamis (25/8/2022). 

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian selaku Kepala BNPP, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, dan Ketua BAZNAS Noor Ahmad disaksikan oleh Mahfud.

“Bahwa dana BAZNAS bisa digunakan untuk pembangunan perbatasan, sehingga secara tidak langsung membantu orang miskin, membangun untuk kebaikan umat sesuai ajaran Islam untuk kemaslahatan umat, yaitu membangun NKRI tanpa membeda-bedakan,” kata Mahfud dalam keterangan resmi Tim Humas Kemenko Polhukam RI pada Kamis (26/8/2022).

Baca juga: BAZNAS dan BNPP Gulirkan Program Berbasis Ekonomi ke Warga Perbatasan

Ahmad mengatakan bahwa BAZNAS hadir ingin mengabdi untuk masyarakat terutama di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) yang termasuk mustahik.

Melalui program-program pemberdayaan mustahik perbatasan, kata dia, BAZNAS memiliki tekad menjadikan 1.000 muzaki (pemberi zakat) baru di 20 kecamatan prioritas di perbatasan yang mengalami kemiskinan ekstrem.

Berbagai program, lanjut dia, akan digaungkan untuk mendukung transformasi mustahik menjadi muzaki di perbatasan, yakni di antaranya sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan dan dakwah, sosial kemanusiaan. 

"Kami bekerja berdasarkan prinsip 3A aman Syar'i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut Andika menyampaikan dukungan penuh di antaranya melalui pasukan.

Ia pun menegaskan kesiapannya untuk hadir di semua lini perbatasan yang dibutuhkan.

"Kami bisa custom pasukan kalau sudah tahu kebutuhan apa yang mau dibuat. Misalkan nanti membuat Rumah Sakit akan disiapkan dari Puskes AD atau Puskes AL selain dari pasukan di perbatasan,” kata dia.

Sedangkan Tito mengapresiasi Baznas karena dengan Nota Kesepahaman tersebut pihaknya bisa mendapatkan sumber pendanaan non APBN.

"Mempercepat pembangunan di perbatasan untuk pemerataan pembangunan, adalah sesuai visi Presiden membangun dari pinggiran," kata dia.

Tito juga menekankan memperkuat perbatasan adalah tugas bersama. 

Menurutnya apabila ekonomi kuat maka pertahanan strategisnya akan juga kuat.  

Nota kesepahaman tersebut mengatur lingkup kerjasama membangun perbatasan antara lain pembangunan ekosistem ekonomi terpadu terdiri atas pemberdayaan ekonomi pedesaan dan UMKM.

Selain itu, juga mengatur pembangunan ekosistem Kesehatan terpadu terdiri atas layanan kesehatan kuratif dan promotif dan program pendidikan masyarakat perbatasan dan program beasiswa perbatasan.

Nota Kesepahaman tersebut juga memuat mengenai penyediaan rumah layak huni dan sumber air, sinergi menjadikan 1.000 orang muzaki baru di kecamatan Kawasan perbatasan negara dengan prioritas kemiskinan ekstrem. 

Wilayah bantuan BAZNAS di Perbatasan antara lain Desa Seurapong, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Desa Jirak, Kec. Sajad, Kab. Sambas, Prov. Kalimantan Barat, Desa Sulung, Kec. Sejangkung, Kab. Sambas, dan Prov. Kalimantan Barat.

Selain itu juga Kab. Kepulauan Meranti, Prov. Riau, Desa Sungai Limau, Kec. Sebatik Tengah, Kab. Nunukan, Prov. Kalimantan Utara, Desa Talawid, Kec Kendahe, Kabupaten Talawid, Provinsi Sulawesi Utara, dan Kel. Abepantai, Kecamatan Abepura.

Kemudian juga Kota Jayapura, Propinsi Papua, dan Desa Jenilu Kec. Kakuluk Mesak, Kab. Belu, Prov. Nusa Tenggara Timur, Ambulans laut di Pulau Tanjung Balai Karimun, Kepri, dan Bantuan jaring nelayan di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Dalam waktu dekat BAZNAS akan melakukan pembangunan rumah sehat BAZNAS di Pulau Miangas, Kabupaten Talaud.

Dengan penandatangan komitmen ketiga lembaga, maka upaya untuk menciptakan kawasan perbatasan yang lebih berdaya saing, diharapkan semakin lebih cepat terwujud.

Hadir dalam acara ini para komisioner BAZNAS, jajaran BNPP, TNI, dan Kemenko Polhukam.  

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved