Senin, 29 September 2025

Data Negara Bocor

Telusuri Latar Belakang Hacker Bjorka, BSSN: Kami Koordinasi dengan Bareskrim Polri

BSSN saat ini tengah menelusuri latar belakang hacker Bjorka, berkoordinasi dengan Bareskrim Polri.

Twitter/TRIBUNNEWS.com Jeprima
Bjorka dan Ketua BSSN, Hinsa Siburian. BSSN saat ini tengah menelusuri latar belakang hacker Bjorka, berkoordinasi dengan Bareskrim Polri. 

Kendati demikian, BSSN memperingatkan agar ketenangan tersebut tak membuat masyarakat abai terhadap serangan siber.

“Masyarakat diharapkan menyikapi dengan tenang, tapi bukan berarti abai."

"Jadi intensitasnya kalau dalam siber intensitas rendah dan kita harapkan jangan sampai terjadi juga meningkat,” ujar Ketua BSSN, Hinsa Siburian, Selasa.

Hinsa menilai serangan siber yang dilakukan Bjorka termasuk intensitas rendah.

Menurutnya, serangan siber terbagi dalam tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi.

Pencurian data seperti yang dilakukan Bjorka, kata Hinsa, adalah serangan siber kategori rendah.

"Jadi tingkatan di ruang siber itu mulai dari intensitas rendah, sedang, dan tinggi."

"Kalau dilihat kategori dari serangan yang bersifat pencurian data itu masih intensitas rendah sebenarnya," ungkap Hinsa, dilansir Tribunnews.com.

"Karena saya katakan tadi, ada yang sampai tinggi yang bisa melumpuhkan sistem elektronik atau infrastruktur informasi vital kita," imbuhnya.

Baca juga: KASUM: Pemerintah Harusnya Bentuk Tim Cari Dokumen Tim Pencari Fakta Munir, Bukan Kejar Bjorka

Hinsa pun mengungkapkan jika tidak ada satu negara pun di dunia yang bisa menyatakan ruang sibernya aman 100 persen.

Ia mencontohkan negara yang pernah diserang hacker, di antaranya ada Amerika Serikat, China, hingga Iran.

"Nah perlu kita sadari juga tidak ada satu negara pun di dunia ini (di bidang siber) yang menyatakan kami aman 100 persen, tidak ada."

"Amerika pernah diserang, China pernah diserang, Iran, dan sebagainya," terangnya.

Oleh karena itu menurut Hinsa, untuk mengatasi serangan siber ini diperlukan antisipasi dan evaluasi terus menerus karena teknologi akan terus berkembang, hacker, dan ancaman siber juga ikut berkembang.

"Jadi apa dalam mengatasi ataupun kita menghadapi ini, antisipasi dan evaluasi dan kesiapan terus."

"Jadi tidak boleh sombong, kami sudah kuat, sitem kami sudah paling hebat."

"Karena apa, kan teknologi berkembang, hacker dan ancaman juga berkembang," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Farryanida Putwiliani, Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya/Rahel Narda Chaterine)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan