Muncul Dukungan PPP ke Anies Baswedan, Arsul Sani: Itu Wajar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani mengakui banyaknya dukungan kepada Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) di 2024.

Banyaknya dukungan ke Anies, kata dia, berasal dari pengurus PPP wilayah dan cabang di DKI Jakarta.

“Kita gak bisa pungkiri misalnya DKI paling vokal agar kita mengusung Pak Anies, dan itu wajar,” kata Arsul Sani kepada wartawan, dikutip Selasa (11/10/2022).

Ia menjelaskan alasan banyaknya dukungan pengurus PPP ke Anies Baswedan. Pasalnya, lanjut dia, Anies merupakan Gubernur DKI Jakarta.

Kemudian alasan kedua ialah pengurus PPP wilayah DKI Jakarta punya hubungan intens dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

“Jadi wajar kalau ada (dukungan) itu,” katanya.

Anggota Komisi III DPR RI ini menambahkan dukungan itu pun tidak hanya datang dari DKI Jakarta, melainkan dari wilayah lainnya.

“Dari daerah lain yang mengatakan 'Pak Arsul ini sudah fix arahnya PPP itu ke Pak Anies' itu dari elemen umat islam yang lain,” ucapnya.

“Nah yang kebetulan elemen umat Islam ini berbeda lah dengan, katakanlah yang selama ini diasosiasikan, utamanya Pak Anies,” lanjut dia.

Adapun berkaitan dengan usulan tersebut, kata Arsul, PPP sebenarnya tidak hanya mendapatkan nama Anies Baswedan, tetapi juga Ada Sandiaga Uno hingga Plt. Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.

Baca juga: Plt Ketua Umum PPP Sebut Partainya Pertimbangkan Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Kendati demikian, Arsul mengatakan PPP belum menentukan dukungan terhadap sosok capres yang bakal diusung di 2024.

Untuk saat ini seluruh kader di lapisan akar rumput masih terus mengumpulkan aspirasi terkait nama-nama capres yang akan diusung ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.

Nantinya, nama-nama tersebut akan diputuskan dalam Mukernas di awal 2023 mendatang.

Untuk diketahui, duet Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono atau Anies-AHY didukung oleh konstituen dari empat partai politik (parpol), di antaranya Partai NasDem, Demokrat, Partai Keadilam Sejahtera hingga Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) itu muncul dalam simulasi yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.