Selasa, 19 Agustus 2025

Kongres Masyarakat Adat Nusantara

Awali Sarasehan KMAN VI di Kampung Enggros, Masyarakat Suku Injros Menari di Darat dan di Laut

Mereka berpakaian adat dengan perhiasan warna-warni seperti bulu burung camar, kalung dari kerang dan siput dan rok rumbai yang dari tali jaring ikan

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNPAPUABARAT.COM/Kresensia Kurniawati Mala Pasa
Masyarakat adat Suku Injros memeragakan tari Nuck Rok di atas kapal yang berlayar di Teluk Youtefa menuju ke Kampung Enggros, Kota Jayapura, Papua, lokasi sarasehan 23 KMAN VI, Selasa (25/10/2022) 

Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Kresensia Kurniawati Mala Pasa

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Masyarakat Suku Injros menyambut dengan tarian adat kedatangan para duta Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di Kampung Enggros, Kota Jayapura, Papua, lokasi sarasehan 23, Selasa (25/10/2022).

Kepala Suku Injros, Zet Itar mengatakan, nama tarian penyambutan itu adalah Nuck Rok.

Menariknya, tari Nuck Rok dibawakan para penari baik di darat dan di atas laut.

Mulai dari Dermaga Ciberi, perjalanan laut menyeberangi Teluk Youtefa, hingga tiba di Kampung Enggros, tanah pendaratan Injil pertama di Tanah Tabi.

Baca juga: Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Suku Sakai: Hutan Dulu Milik Tuhan, Kini Milik Penguasa

Tabuhan tifa dan senandung bahasa Suku Injros terus bergema mengiringi langkah para peserta sarasehan KMAN VI.

Hal tersebut dilakukan, ucap Zet Itar, sebagai ekspresi bungah masyarakat adat Kampung Enggros, terpilih menjadi satu dari lokasi sarasehan KMAN VI.

"Tong (kita) sangat senang bisa sambut masyarakat adat Nusantara di tong punya tanah ini," tutur Zet Itar yang juga berlaku sebagai pemimpin tarian, kepada TribunPapuaBarat.com.

Adapun para penari terdiri dari pria dan perempuan dewasa, serta anak-anak.

Mereka mengenakan pakaian adat dengan perhiasan warna-warni seperti bulu burung camar, kalung dari kerang dan siput, serta rok rumbai yang terbuat dari tali jaring ikan.

Kepala Suku Injros menjelaskan, kelengkapan tari tersebut sebagai simbolisasi kehidupan Kampung Enggros yang sangat bergantung dari air.

Tak hanya mata pencahariannya sebagai nelayan, tetapi rumah tinggal masyarakat adat Suku Injros dibangun di atas air laut sehingga, Kampung Enggros dijuluki kampung bahari nusantara.

Zet Itar pun berharap, dengan adanya KMAN VI di wilayah adat Tabi, kehidupan masyarakat adat nusantara  semakin diperhatikan pemerintah.

"Selama ini pemerintah sudah perhatikan tong, tapi semoga dengan KMAN ini, semakin diperhatikan," imbuh Zet Itar.

Sebagai informasi, sarasehan 23 di Kampung Enggros akan membangun  dialog konstruktif tentang 'Depopulasi dan Marjinalisasi Masyarakat Adat'.(*)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan