Apa itu CPR? Pertolongan Pertama pada Seseorang yang Alami Henti Jantung
Berikut mengenai CPR atau pertolongan pertama kepada seseorang yang mengalami henti jantung atau tidak bernapas. Namun harus memperhatikan lokasi
Penulis:
Pondra Puger Tetuko
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Simak mengenai Cardiopulmonary resuscitation (CPR).
CPR biasa dikenal dengan resusitasi jantung paru merupakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan dalam kondisi seseorang tidak bernapas, henti jantung, atau serangan jantung.
Hilangnya fungsi jantung terjadi secara tiba-tiba yang disebabkan oleh kerusakan pada sistem kelistrikan jantung yang tidak dapat memompa darah keseluruh tubuh manusia, yang kemudian dianjurkan segera mendapat penanganan CPR.
Jika tidak segera mendapat penanganan CPR, hal ini dapat merusak organ otak hingga parahnya menyebabkan kematian.
Melansir laman kemkes, penyakit henti jantung atau tidak bernafas secara tiba-tiba menjadi pembunuh nomor satu di negara-negara dunia.
Baca juga: Beredar Video Diduga Petugas Medis Minta Bantuan Warga Lakukan CPR ke Korban Tragedi Itaewon
Hal itu dikarenakan banyaknya masyarakat awam yang tidak tahu tentang penyakit henti jatung secara tiba-tiba yang seharusnya segera mendapatkan penanganan CPR.
Diketahui, henti jantung secara tiba-tiba dapat terjadi juga di luar rumah sakit dan mampu menyebabkan kematian jika tidak segera mendapat pertolongan.
Lantas bagaimana cara yang benar dan aman melakukan CPR di luar rumah sakit?
Seperti yang diketahui, seseorang yang mengalami henti jantung seharusnya segera ditangani dengan cara CPR.
Untuk mengetahui apakah seseorang tersebut sedang mengalami henti jantung akan terlihat dengan tanda-tanda sebagai berikut.
Jika seseorang tidak merespons bicara kita atau ditepuk bagian pudaknya, kemungkinan orang tersebut mengalami henti jantung.
Tanda lainnya seperti seseorang kesulitan untuk bernapas atau terlihat tergesa-gesa dalam pernafasannya.
Kedua tanda tersebut seharusnya segera mendapat penanganan yang sebaiknya dilakukan oleh orang yang sudah mendapat pelatihan CPR.
Berikut beberpa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pertolongan CPR, dikutip Tribunnews.com dari TribunManado.
- Keamanan lokasi
Pastikan lokasi seseorang yang tak bernapas itu aman.
Jika lokasi seseorang tersebut di tengah jalan atau di pinggir jalan, sebaliknya evakuasi ke tempat yang lebih aman.
- Periksa kesadarannya
Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengajak berbicara seseorang tersebut, apakah orang tersebut menjawab dengan lantang atau hanya menggerakkan bibirnya secara perlahan.
Upayakan seseorang itu masih sadarkan diri hingga bantuan tiba, namun tetap periksa denyut nadinya.
Baca juga: Apa Itu Henti Jantung, Diduga jadi Penyebab Ratusan Orang Tewas di Itaewon Halloween Korea Selatan
- Cek pernapasan dan denyut nadi
Pastikan masih bernapas, dengan cara melihat bagian dadanya apakah bergerak naik turun.
Atau, dekatkan telingan Anda ke mulut atau hidungnya untuk mendengar suara napasnya.
Pastikan denyut nadinya di pergelangan tangan dan lehernya masih berfungsi
Cara melakukan CPR
Penanganan CPR ini dianjurkan dilakukan oleh orang yang sudah terlatih.
CPR sendiri adalah teknik untuk mengembalikan aliran darah yang kaya oksigen dan organ lainnya untuk menyelamatkan nyawa seseorang.
Diketahui melakukan CPR ini terdapat tiga teknik yaitu Compression, Airway, dan Breathing.
Selengkapnya, inilah cara melakukan CPR ke orang yang mengalami henti jantung secara tiba-tiba, dikutip dari ners.unair.ac.id.
- Compression (Kompresi)
Pertama, lakukan kompresi dengan cara menekan bagian dada seseorang sedalam 5- 6 cm secara terus-menerus, hal ini akan membantu mengembalikan aliran darah ke otak dan bagian tubuh lainnya.
Berikut caranya:
- Letakkan seseorang yang menderita henti jantung ke tempat dengan dasaran punggung yang kokoh
- Berlututlah di samping leher dan bahu orang itu.
- Letakkan telapak tangan bagian bawah (tumit) di atas bagian tengah dada orang tersebut
- Kemudian, letakkan tangan Anda yang lain di atas tangan pertama dengan menjaga siku tetap lurus dan posisikan bahu tepat di atas tangan.
- Dorong lurus ke bawah (menekan) dada setidaknya 5 sampai 6 cm, lakukan dengan kuat saat melakukan kompresi ini
- Dorong keras dengan kecepatan 100 hingga 120 kompresi per menit
- Jika Anda belum terlatih dalam CPR, lanjutkan kompresi dada sampai ada tanda-tanda gerakan atau sampai petugas
- medis darurat hingga tiba di lokasi.
- Namun, jika Anda telah dilatih dalam CPR, lanjutkan dengan membuka jalan napas dan menyelamatkan pernapasan.
Baca juga: 149 Korban Tewas Pesta Halloween di Itaewon Mayoritas Alami Serangan Jantung & Kesulitan Bernapas
- Airway (membuka jalan napas)
Jika terlatih dalam melakukan CPR dan telah melakukan 30 kompresi, kemudian bukalah jalan napas seseorang tersebut.
Buka jalan napas menggunakan cara manuver head-tilt dan chin-lift, dengan cara meletakkan telapak tangan di dahi orang tersebut dan memiringkan kepalanya ke belakang dengan lembut.
Setelah itu, tangan yang lain mengangkat dagu orang itu secara perlahan ke depan agar membuka jalan pernapasannya.
- Breathing (napas buatan)
Pernapasan buatan ini dilakukan dengan cara dari mulut ke mulut.
Namun, saat ini dianjurkan menggunakan bag-mask dengan filter udara partikulat efisien tinggi (HEPA) daripada langsung dari mulut ke mulut.
Berikut caranya:
- Setelah membuka jalan napas (menggunakan manuver head-tilt, chin-lift), tutup lubang hidung untuk bernapas dari mulut ke mulut dan tutup mulut orang tersebut dengan mulut Anda
- Bersiaplah untuk memberikan dua napas bantuan.
- Jika dada naik, berikan napas kedua.
- Jika dada tidak naik, ulangi manuver head-tilt, chin-lift dan kemudian berikan napas kedua. Tiga puluh kompresi dada diikuti oleh dua napas bantuan dianggap sebagai satu siklus. Namun, berhati-hatilah untuk tidak memberikan terlalu banyak napas atau bernapas dengan terlalu banyak tenaga.
- Lanjutkan kompresi dada untuk memulihkan aliran darah.
- Segera setelah defibrillator eksternal otomatis (AED) tersedia, terapkan dan ikuti petunjuknya. Jika tidak terlatih biarkan tenaga medis untuk mengambil alih dan mengoperasikannya.
- Lanjutkan CPR sampai ada tanda-tanda pergerakan atau tenaga medis darurat mengambil alih.
(Tribunnews.com/Pondra Puger) (TribunManado/Gryfid Talumedun)