Pengakuan Ismail Bolong
Pengakuan Ismail Bolong: Isu Perang Bintang di Institusi Polri Bukan Sekadar Isapan Jempol?
Ada isu perang bintang ini juga sampai ke telinga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
Editor:
Malvyandie Haryadi
"Sejak bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Agustus yang saya serahkan langsung ke ruangan Agus," ucap dia.
Belakangan setelah video itu viral, Ismail Bolong meminta maaf kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
Dalam pernyataan terbarunya, Ismail Bolong menarik ucapannya di testimoni awal. Saat itu ada jenderal lain mengancam agar membaca testimoni yang sudah dikonsep.
Jenderal lain yang mengancam Ismail Bolang adalah Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu masih menjabat Karopaminal Divpropam Polri.
Kini, Hendra Kurniawan sudah dipecat Polri dan masih menjadi terdakwa dalam perkara obstruction of justice dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
"Saya mengajukan permohonan maaf ke Pak Kabareskrim. Saat testimoni itu saya dalam tekanan dari Brigjen Hendra dari Mabes," ujar Ismail Bolong kepada wartawan TribunKaltim, Sabtu (5/11/2022).
Ia heran video tersebut beredar saat adanya sidang kasus Ferdy Sambo dan Brigjen Hendra Kurniawan.
"Padahal itu direkam Februari (2022) sebelum saya ajukan pensiun dini," katanya lagi.
Naskah Testimoni Dibuat Seorang Bintara
Masih soal video viral, Ismail Bolong mengaku saat memberikan testimoni direkam oleh anggota Paminal Mabes Polri.
Anggota Paminal Mabes Polri merekam menggunakan ponsel iPhone.
IPhone tersebut milik 1 dari 6 anggota Paminal Mabes Polri yang datang khusus menemui Ismail Bolong di Balikpapan.
Sebelum direkam, Ismail Bolong diperiksa di ruang Propam Polda Kaltim dari pukul 22.00 WITA hingga pukul 02.00 WITA.
"Saya ingat, saya di hotel sampai Subuh dikawal 6 anggota dari Mabes," ucap Ismail Bolong.
Lantaran tidak bisa berbicara karena dalam tekanan, akhirnya Ismail Bolong terus intimidasi dan dibawa ke hotel lantai 16.