Senin, 25 Agustus 2025

Sejarah Wayang di Indonesia dan Jenis-Jenisnya dalam Data Warisan Budaya Tak Benda

Simak sejarah wayang di Indonesia dan jenis-jenisnya dalam data Warisan Budaya Tak Benda, serta asal-usul penatapan Hari Wayang Nasional oleh Jokowi.

ISTIMEWA
Ilustrasi pagelaran wayang kulit - Simak sejarah wayang di Indonesia dan jenis-jenisnya dalam data Warisan Budaya Tak Benda, serta asal-usul penatapan Hari Wayang Nasional. 

Jenis-jenis wayang di Indonesia

Diketahui kurang lebih terdapat 100 jenis wayang tumbuh dan berkembang di wilayah Indonesia.

Seperti wayang kulit Purwa di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Seorang anggota kelompok kesenian wayang sedang menata wayang kulit.
Seorang anggota kelompok kesenian wayang sedang menata wayang kulit. (TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN)

Serta wayang golek Sunda yang berkembang di Jawa Barat dan wayang kulit Parwa di Bali.

Selain itu wayang juga berkembang di Nusa Tenggara Barat dengan sebutan wayang Sasak.

Hingga ada Wayang Banjar di Kalimantan Selatan dan Wayang Palembang di Sumatera Selatan.

Baca juga: Jokowi Diusulkan Sebagai Bapak Wayang Indonesia

Berikut adalah 60 jenis wayang yang tercatat dalam warisan budaya tak benda Indonesia:

  • Wayang Garing,
  • Wayang Beber Kyai Remeng,
  • Wayang Beber Pacitan,
  • Wayang Kulit Betawi,
  • Wayang Suket,
  • Wayang Thengul,
  • Wayang Wong Mataraman,
  • Wayang Wong Sriwedari,
  • Dramatari Wayang Wong,
  • Wayang Sampir,
  • Wayang Catur,
  • Wayang Pantun,
  • Wayang golek Cepak Indramayu,
  • Wayang Golek Lenong betawi,
  • Wayang Topeng Tengger,
  • Wayang Gung,
  • Wayang Menak Sasak,
  • Wayang Ajen,
  • Wayang Ceplak,
  • Wayang Kulit Majalengka,
  • Wayang Landung,
  • Wayang Parwa,
  • Wayang Sapuh Leger,
  • Wayang Wong Parwa,
  • Wayang Kulit Sekar Kedaton,
  • Wayang Mbah Gandrung,
  • Wayang Rai Wong,
  • Wayang Wong Topeng,
  • Wayang Kancil,
  • Wayang Orang Ngesti Pandowo,
  • Wayang Potehi,
  • Wayang Obrol,
  • Wayang Krucil,
  • Wayang Timplong,
  • Wayang Topeng Malang,
  • Wayang Golek Lebak,
  • Wayang Golek Blora,
  • Wayang Apem,
  • Wayang Gandrung,
  • Wayang Kulit Banjar, dan
  • Wayang Sukadana.

Hari Wayang Nasional

Peringatan Hari Wayang Nsional pertama kali ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2018.

Berdasarkan surat Kepres tertanggal 17 Desember 2018 tersebut, pemerintah resmi menetapkan 7 November sebagai Hari Wayang Nasional.

Presiden Joko Widodo langsung menandatangani Keputusan Presiden tentang penetapan Hari Wayang Nasional di hadapan para perwakilan budayawan dan seniman di Istana Merdeka.

Pesiden Joko Widodo (kiri) bersama dalang Ki Manteb Soedharsono (kanan) saat acara Pagelaran Wayang Kulit di Istana Merdeka.
Pesiden Joko Widodo (kiri) bersama dalang Ki Manteb Soedharsono (kanan) saat acara Pagelaran Wayang Kulit di Istana Merdeka. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Penetapan tersebut atas dasar UNESCO menetapkan wayang sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 7 November 2003.

Kemudian masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO untuk kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dengan judul The Wayang puppet theater tertanggal 4 November 2008.

Alasan penetapan UNESCO tersebut adalah karena wayang merupakan seni edipeniadiluhung, artinya seni yang selain indah juga mengandung nilai-nilai keutamaan hidup.

Penetapan Hari Wayang Nasional berasal dari usulan masyarakat, ekosistem komunitas pewayangan Indonesia melalui Senawangi (Sekretariat Nasional Wayang Indonesia).

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan