Senin, 25 Agustus 2025

Pengakuan Ismail Bolong

Tak Terima Kliennya Disebut Beri Tekanan, Pengacara Hendra Kurniawan akan Laporkan Ismail Bolong

Henry Yosodiningrat yang merupakan pengacara Hendra Kurniawan menampik soal pernyataan Ismail Bolong, menurutnya keterangan Ismail bohong

Editor: Arif Fajar Nasucha
Igman Ibrahim
Henry Yosodiningrat - Henry Yosodiningrat yang merupakan pengacara Hendra Kurniawan menampik soal pernyataan Ismail Bolong, menurutnya keterangan Ismail bohong 

TRIBUNNEWS.COM - Henry Yosodiningrat yang merupakan pengacara Hendra Kurniawan menampik soal pernyataan Ismail Bolong yang mendapatkan tekanan dari kliennya dalam membuat video testimoni penyetoran uang Rp 6 miliar ke Kabareskrim Polri.

Menurut Henry, Ismail Bolong memberikan keterangan seperti orang mabuk.

"Keterangan dia itu cerita seperti kayak orang mabuk," kata Henry dikutip dari tayangan Kompas Tv, Kamis (10/11/2022).

Dari informasi yang diberikan Hendra Kurniawan, Henry menjelaskan bahwa keterangan Ismail Bolong, bohong.

Apalagi, Hendra Kurniawan mengatakan bahwa ia tak mengenali Ismail Bolong.

"Klien kami tidak kenal dengan Ismail Bolong. Sejak kemarin saya ditanya dan saya baru ngobrol tadi sama Hendra, Ismail Bolong berbohong."

Baca juga: Bantahan Hendra Kurniawan soal Ismail Bolong: Itu Fitnah, Tak Kenal hingga akan Buat Laporan Polisi

"Hendra Kurniawan tidak pernah kenal dengan Ismail Bolong dan tidak pernah menekan atau membuat memaksa untuk membuat seperti itu," ujar Henry.

Henry sebagai pengacara berencana melaporkan Ismail Bolong terkait dengan pencemaran nama baik kliennya.

"Kami sedang mempertimbangkan untuk membuat laporan polisi terkait dengan keterangan dia yang telah mencemarkan nama baik dari Pak Hendra Kurniawan."

"Saat ini posisi yang bisa menekan bukan Pak Hendra, artinya keadaan yang bisa menekan orangnya sudah tidak berdaya."

"Justru sebaliknya siapa yang bisa untuk merubah keterangan testimoni yang pertama," jelas Henry.

Untuk diketahui, lanjut Henry, tidak hanya Ismail bolong yang membuat rekaman testimoni seperti itu.

Tapi semua yang terkait yang diperiksa waktu itu, diminta memperkuat antara keterangan yang satu dengan keterangan yang lain.

Baca juga: Susno Duadji Respons Pengakuan Ismail Bolong soal Kabareskrim: Saya Tidak Rela, Saya Merasa Sakit

Dibantu Cacatan dari Hendra

Ismail Bolong juga mengungkapkan bahwa testimoni itu dibuat dengan bantuan sebuah catatan yang ditulis oleh Brigjen Hendra.

Klarifikasi Ismail Bolong soal bantahan setoran miliaran rupiah ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto
Klarifikasi Ismail Bolong soal bantahan setoran miliaran rupiah ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto (Youtube Tribunnews)

"Pada saat itu di Polda pukul 22.00- 02.00 WIB. Pada saat itu saya tidak bisa bicara, saya diintimidasi pada saat itu."

"Pada saat di Balikpapan sudah disediakan bacaan testimoni itu, pakai kertas, dan di tulis tangan oleh Karopaminal Mabes, dan direkam oleh HP anggota Mabes Polri," jelas Ismail Bolong.

Ismail Bolong menjelaskan dirinya telah tiga kali dihubungi Brigjen Hendra.

Hal itu disampaikan Ismail saat mengklarifikasi soal video pengakuannya telah menyetorkan uang sejumlah Rp 6 miliar kepada Kabareskrim yang disiarkan Tribunnews.com.

Ismail Bolong menjelaskan bahwa video tersebut dibuat dengan penuh tekanan.

"Saya mohon maaf kepada bapak Kabareskrim. Saya klarifikasi bahwa berita yang viral itu tidak benar."

"Saya pastikan saya tidak pernah berkomunikasi dengan Pak Kabareskrim, apalagi memberikan uang dan saya tidak kenal (kepada yang bersangkutan)."

"Saya kaget, berita ini baru viral sekarang. Saya jelaskan bahwa pada bulan Februari anggota Mabes Polri memeriksa saya, untuk meminta testimoni kepada Kabareskrim dengan penuh tekanan dari Brigjen Hendra pada saat itu. Saya diancam akan dibawa ke Jakarta kalau tidak membuat testimoni," jelas Ismail.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan