Jumat, 22 Agustus 2025

KTT G20 Bali

Daftar Negara Peserta G20 dan Perwakilannya yang akan Hadir di KTT G20 Bali

Daftar 20 anggota G20 yang akan menghadiri pertemuan puncak KTT G20 di Bali. Ada pula negara tamu yang hadir.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
ADEK BERRY / AFP
Bendera negara anggota G20 dikibarkan menjelang KTT G20 di Nusa Dua, Bali pada 13 November 2022. 20 anggota G20 akan menghadiri pertemuan puncak KTT G20 di Bali. Selain itu, ada pula negara tamu yang hadir, ini daftarnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebelum mengetahui daftar negara peserta G20, ketahui dulu apa itu G20 dan sejarahnya.

Seperti yang dikutip dari g20.org, G20 adalah platform multilateral yang menghubungkan negara-negara ekonomi maju dan berkembang di dunia.

G20 memegang peran strategis dalam mengamankan pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi global di masa depan.

Anggota G20 mewakili lebih dari 80 persen PDB dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen populasi dunia.

G20 dimulai pada tahun 1999 sebagai pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral.

Kini G20 telah berkembang menjadi pertemuan puncak tahunan yang melibatkan Kepala Negara dan Pemerintahan.

Baca juga: Satgas Medis Siagakan 6 Rumah Sakit, 348 Dokter Spesialis, Hingga 35 Ambulans Mini ICU Untuk KTT G20

Selain itu, pertemuan Sherpa (yang bertugas melakukan negosiasi dan membangun konsensus di antara para Pemimpin), kelompok kerja, dan acara khusus juga diselenggarakan sepanjang tahun.

Peserta

Anggota G20 adalah:

1. Argentina
2. Australia
3. Brasil
4. Kanada
5. China
6. Prancis
7. Jerman
8. India
9. Indonesia
10. Italia
11. Jepang
12. Republik Korea (Korea Selatan)
13. Meksiko
14. Rusia
15. Arab Saudi
16. Afrika Selatan
17. Turki
18. Inggris
19. Amerika Serikat
20. Uni Eropa

Selain itu, ada pula Spanyol sebagai tamu tetap.

Presiden AS Joe Biden (tengah) turun dari Air Force One setibanya di Bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar di pulau resor Indonesia Bali, 13 November 2022, saat ia melakukan perjalanan untuk menghadiri KTT G20.
Presiden AS Joe Biden (tengah) turun dari Air Force One setibanya di Bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar di pulau resor Indonesia Bali, 13 November 2022, saat ia melakukan perjalanan untuk menghadiri KTT G20. (SAUL LOEB / AFP)

Baca juga: Tiba di Bali Untuk KTT G20, Kehadiran Joe Biden Disambut Tari Pendet

Setiap tahun, Presidensi mengundang negara-negara tamu, yang mengambil bagian penuh dalam acara G20.

Beberapa organisasi internasional dan regional juga berpartisipasi, memberikan forum tersebut representasi yang lebih luas.

Presidensi G20 bergilir setiap tahun di antara para anggotanya.

Negara yang memegang kursi presidensi bekerja sama dengan pendahulu dan penerusnya, juga dikenal sebagai Troika, untuk memastikan kelangsungan agenda tersebut.

Saat ini Italia (Presidensi G20 2021), Indonesia, dan India (Presidensi G20 2023) adalah negara-negara Troika.

G20 tidak memiliki sekretariat permanen.

Agenda dan koordinasi kerja diselesaikan oleh perwakilan pribadi para pemimpin G20 yang disebut sherpa bersama menteri keuangan dan gubernur bank sentral.

Puncak dari pekerjaan G20 di setiap siklus adalah komunike yang mengungkapkan komitmen dan visi anggota untuk masa depan.

Komike itu disusun dari rekomendasi yang dipilih dan hasil dari pertemuan tingkat menteri dan alur kerja lainnya.

Sejarah G20

G20 dibentuk pada tahun 1999 dengan tujuan untuk membahas kebijakan dalam rangka mencapai stabilitas keuangan internasional.

Forum ini dibentuk sebagai upaya untuk mencari solusi atas kondisi ekonomi global yang dilanda krisis keuangan global pada tahun 1997-1999 dengan melibatkan negara-negara berpenghasilan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi yang sistemik, termasuk Indonesia.

Atas saran para Menteri Keuangan G7, para Menteri Keuangan G20 dan Gubernur Bank Sentral mulai mengadakan pertemuan untuk membahas respon terhadap krisis keuangan global yang terjadi.

Setelah itu, pertemuan tingkat Menteri Keuangan diadakan secara rutin pada musim gugur.

Sembilan tahun kemudian, pada 14-15 November 2008, para pemimpin negara-negara G20 berkumpul untuk KTT G20 yang pertama.

Pada kesempatan itu, para pemimpin negara tersebut mengkoordinasikan respon global terhadap dampak krisis keuangan yang terjadi di AS saat itu dan sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan.

Untuk mempersiapkan KTT tahunan, para Menteri Keuangan G20 dan Gubernur Bank Sentral, bersama dengan para Sherpa bertemu beberapa kali dalam setahun.

Perwakilan Anggota G20 di KTT G20 Bali

Bendera negara anggota G20 dikibarkan menjelang KTT G20 di Nusa Dua,  Bali pada 13 November 2022.
Bendera negara anggota G20 dikibarkan menjelang KTT G20 di Nusa Dua, Bali pada 13 November 2022. (ADEK BERRY / AFP)

Mengutip Kompas.tv, berikut daftar nama pemimpin yang hadir di KTT G20 Bali 15-16 November 2022.

Anggota

1. Argentina: Presiden Alberto Angel Fernandez

2. Australia: Perdana Menteri Anthony Albanese

3. Brasil: Menteri Luar Negeri Carlos Alberto Franco Franca

4. Kanada: Perdana Menteri Justin Trudeau

5. China: Presiden Xi Jinping

6. Prancis: Presiden Emmanuel Macron

7. Jerman: Kanselir Olaf Scholz

8. India: Perdana Menteri Narendra Modi

9. Indonesia: Presiden Joko Widodo (Tuan Rumah)

10. Italia: Perdana Menteri Giorgia Meloni

11. Jepang: Perdana Menteri Fumio Kishida

12. Republik Korea (Korea Selatan): Presiden Yoon Suk-yeol

13. Meksiko: Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard Casaubon

14. Rusia: Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov

15. Arab Saudi: Perdana Menteri Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al-Saud

16. Afrika Selatan: Presiden Cyril Ramaphosa

17. Turki: Presiden Recep Tayyip Erdogan

18. Inggris: Perdana Menteri Rishi Sunak

19. Amerika Serikat: Presiden Joe Biden

20. Uni Eropa: Presiden Ursula von der Leyen

Tamu undangan

Selain itu, pemimpin-pemimpin negara dan organisasi lain juga datang yakni:

21. Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa

22. Ketua World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab

23. Presiden Islamic Development Bank (ISDB) Muhammad Sulaiman Al-Jasser

24. Direktur Jenderal International Labour Organization (ILO) Gilbert F. Houngbo

25. Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach

26. Presiden World Bank Group David Malpass

27. Direktur Jenderal World Trade Organization (WTO) Ngozi Okonko-Iweala

28. Presiden Dewan Eropa Charles Michel

29. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres

30. Direktur Utama International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva

31. Presiden FIFA Gianni Infantino

32. Utusan Khusus Perdana Menteri Fiji Ratu Inoke Kubuabola

33. Presiden Senegal Macky Sall

34. Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan

35. Perdana Menteri Kamboja Hun Sen

36. Presiden Pemerintahan Spanyol Pedro Sanchez

37. Presiden Rwanda Paul Kagame

38. Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard Casaubon

39. Presiden Suriname Chandrikapersad Santokhi

40. Sekretaris Jenderal (Organisation for Economic Co-operation and Development) OECD Mathias Cormann

41. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus

42. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long

43. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte

44. Ketua Federal Security Service (FSB) Klaas Knot

45. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (virtual)

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan