Bursa Capres
Ada 3 Pesan, Pengamat Politik Sebut Bertemu Gibran Langkah Awal Anies Baswedan Mencari Restu Jokowi
Hanta Yuda, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, menilai ada tiga pesan politik yang ingin disampaikan Anies Baswedan.
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dengan Anies Baswedan mencuri perhatian.
Banyak pihak yang berkomentar soal pertemuan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan Gubernur DKI Jakarta di Hotel Novotel Solo, Selasa (16/11/2022) pagi.
Hanta Yuda, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, menilai ada tiga pesan politik yang ingin disampaikan Anies Baswedan.
“Kalau yang tersurat sudah jelas ya, disampaikan oleh Mas Gibran tadi, bahwa ini pertemuan biasa, mungkin bicara tentang transportasi Jakarta, kemudian Solo.”
“Tapi pertemuan dua tokoh politik penting, tokoh muda, saya kira tidak bisa dipisahkan dari pesan politik,” tuturnya dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (15/11/2022).
Menurutnya, Kota Solo, dalam politik Indonesia itu tidak bisa dibaca sekadar kota saja.
Kedua, lanjutnya, Gibran tidak bisa hanya dilihat sebagai wali kota saja, tetapi punya bobot muatan politik lebih, yang harus dibaca dari pertemuan ini.
Baca juga: Pengamat Sebut Anies Gunakan Teori Makan Bubur Panas untuk Menundukkan Solo
“Ditambah lagi Mas Gibran bertemu dengan seorang Anies Baswedan, bukan sekadar mantan gubernur tapi baru saja menjadi bacapres, salah satu bakal presiden yang dideklarasaikan oleh salah satu partai politik.”
Hal tersirat dari pertemuan Anies dan Gibran, kata Hanta, adalah adanya pesan-pesan politik yang ingin disampaikan.
Dari sisi Anies Baswedan, ada pesan yang ingin dikirimkan bahwa ia ingin merangkul semua patron politik.
"Anies Baswedan ingin mengirimkan sekadar pesan bahwa beliau ingin merangkul semua patron politik, tokoh-tokoh kuat di republik ini.”
“Kedua, Mas Anies ingin mengirimkan pesan bahwa dirinya tidak bermasalah dengan Pak Jokowi,” lanjutnya.
Ketiga, lanjut Hanta, adalah penting bagi Anies, sebagai langkah awal untuk mencari restu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Kan banyak orang berebut restu Pak Jokowi dan seterusnya karena pengaruh beliau.”
“Dari sisi Mas Gibran. Mas Gibran juga saya kira tadi betul, tokoh muda yang terbuka ya, merangkul. Kita lihat gaya salamannya itu Pak Jokowi banget,” tuturnya.