Sabtu, 27 September 2025

Pengamat Bilang Pertemuan Anies-Gibran hanya Basa-Basi dan Gimmick Politik

Karyono menilai jika pertemuan tersebut juga sekadar membentuk opini publik, agar Anies tetap menjadi perbincangan utama di media

YouTube Kompas TV
Anies Baswedan bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di salah satu hotel di Solo, Senin (14/11/2022). Keduanya berjalan bersama untuk sarapan di restoran hotel. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada Selasa (15/11/2022).

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini bertemu Anies di Hotel Novotel Solo, Solo Jawa Tengah.

Pertemuan keduanya dibarengi dengan santap makan bersama.

Merespons pertemuan Anies dan Gibran, Analis Politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan bahwa pertemuan itu hanya sekedar basa-basi politik.

Tak hanya itu, Karyono menilai, pertemuan Anies-Gibran hanya gimmick politik dan tidak ada hal yang substansi dibahas di pertemuan itu.

"Pertemuan tersebut hanya gimmick politik, tidak ada hal substansi yang dibahas, tidak ada komitmen politik," kata Karyono kepada Tribun Network, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Soal Anies dan Gibran Sarapan Bersama, Pengamat Sebut Ada Pesan Tersembunyi: Dukungan Maju Pilpres

Tak hanya itu, Karyono menilai jika pertemuan tersebut sekadar membentuk opini publik, agar Anies tetap menjadi perbincangan utama di media.

Padahal, agenda utama Anies adalah untuk acara Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di area Masjid Ar Riyadh, Pasar Kliwon, Solo.

"Bertemu Gibran bukan agenda prioritas. Anies bertemu Gibran dalam istilah jawa hanya 'nyuwun sewu' artinya permisi karena Gibran sebagai walikota Solo," ucap Karyono.

Justru menurut Karyono, yang perlu dicermati bukan pertemuan Anies dengan Gibran.

Tetapi kehadiran Anies di acara  Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di area Masjid Ar Riyadh membawa misi politik untuk kepentingan politik 2024. 

Dia menduga, Anies ingin mengambil ceruk pemilih di Solo yang menjadi basis nasionalis dan kandang banteng di Jawa Tengah. 

"Namun, tidak mudah bagi Anies untuk 'menundukkan' Solo. Karenanya, Anies mencoba menggunakan teori 'makan bubur panas".

Dia awali dengan mendekati basis islam di Surakarta dan sekitarnya yang berpotensi bisa digalang lebih dulu, baru merambah ke yang lain," kata Karyono.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan