Polisi Tembak Polisi
Mahfud MD Puji Sidang Kasus Brigadir J, Sebut Hakim, Jaksa hingga Pengacara Sambo dan Eliezer Bagus
Menko Polhukam Mahfud MD puji proses sidang kasus pembunuhan Brigadir J berjalan dengan baik, hingga sebut pengacara Ferdy Sambo dan Eliezer bagus.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberikan pujiannya atas proses persidangan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Mahfud menilai bahwa semua pihak yang terlibat dalam kasus Brigadir J ini, seperti hakim, jaksa melakukan pekerjaannya dengan baik.
Termasuk juga pengacara dari eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo dan pengacara dari Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.
Sehingga menurut Mahfud tidak ada yang perlu dicurigai dari jalannya sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir J ini.
"Hakimnya bagus, pengacaranya baik, pengacara Sambo maupun pengacara Eliezer dan yang lainnya itu juga bagus, jaksanya sangat bagus sehingga menurut saya tidak ada yang perlu dicurigai dari kasus ini," kata Mahfud dilansir Kompas.com, Kamis (15/12/2022).
Menurut Mahfud, sidang kasus Brigadir J ini memang banyak menguras emosi publik.
Baca juga: Pengakuan Irfan Widyanto soal Ambil DVR CCTV di Kompleks Rumah Ferdy Sambo, Tak Ada Surat Perintah
Banyak masyarakat yang terus mengikuti jalannya sidang Ferdy Sambo cs ini dengan antusias.
Ada juga masyarakat yang merasa proses hukum pada Ferdy Sambo dan terdakwa lainnya terkesan bertele-tele dan ingin agar terdakwa segera dihukum.
Namun Mahfud menegaskan jika proses persidangan harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Untuk itu Mahfud meminta agar semua pihak bisa bersabar dalam mengikuti proses persidangan kasus Brigadir J ini hingga nanti jatuhnya vonis kepada para terdakwa.
"Itu masih perlu waktu, enggak usah buru-buru," imbuh Mahfud.
Baca juga: Mirip Ferdy Sambo Ketahuan Berbohong, Putri Candrawathi Menangis saat Tanggapi Hasil Tes Poligraf
Wakapolri Berharap Kepercayaan Publik Terhadap Polri Kembali Naik Setelah Sidang Ferdy Sambo Selesai
Diberitakan sebelumnya, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono berharap citra Polri akan kembali naik setelah kasus Ferdy Sambo selesai disidangkan.
Menurut Gatot satu hal yang menyebabkan citra polisi menurun salah satunya lantaran kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri itu.
"Makannya saya berharap mudah-mudahan sidang ini cepat selesai supaya nanti surveinya lebih bagus," kata Gatot Eddy dalam paparannya pada kegiatan Apel Kasatwil di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).
Ia memprediksi pada medio Maret 2023 mendatang setelah proses sidang Ferdy Sambo selesai survei kepercayaan publik terhadap institusi Polri bisa cepat naik.
Baca juga: Bharada E Ngaku Didoktrin Ferdy Sambo Soal Skenario Penembakan Brigadir J hingga Merasa Tertekan
"Sekarang bulan Desember nanti bulan Maret itu sudah tidak ada sidang lagi, surveinya itu menjadi lebih tinggi lagi harapannya," ucapnya.
Wakapolri mengungkapkan berbagai faktor yang membuat menurunnya citra Polri di masyarakat belakangan ini.
Dalam paparanya Wakapolri menjelaskan salah satu hal yang membuat citra polisi turun karena kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.
Menurut Gatot hampir 87 persen masyarakat mengetahui kasus tersebut sehingga berdampak pada menurunya citra institusinya tersebut.
"Saya baca pada suatu penelitian peristiwa Sambo itu hampir 87 persen masyarakat tahu persitiwa itu," kata Gatot Eddy.
Baca juga: Sidang Kasus Ferdy Sambo, Ahli Balistik Ungkap Temuan Serpihan Peluru di Otak dan Pipi Brigadir J
Menurut Gatot, masyarakat tak mudah melupakan kasus itu terlebih saat ini proses sidang terkait kasus itu masih terus berlangsung.
"Sehingga kalau sekarang dilakukan penelitian, apalagi setiap harinya ada sidang terus masyarakat akan mengingat, ingatan masyarakat itu tidak hilang," jelasnya.
Selain kasus Sambo, kasus kasus lain seperti Kanjuruhan dan keterlibatan Irjen Teddy Minahasa terkait kasus narkoba juga sempat menghantam turun citra polisi dimuka publik.
Kendati demikian, meski sempat menurun per bulan November 2022 lalu lewat slide yang ditampilkan Gatot, citra polisi mulai merangkak naik ke angka 60,50 persen dari 50,40 persen.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwilani/Fahmi Ramadhan)(Kompas.com/Ardito Ramadhan)