Polisi Tembak Polisi
11 Poin Penting Hasil Tes Psikologis Bharada E: Cenderung Patuh, Terbukti Jujur, Alami Hipomania
Psikolog Klinis, Liza Marielly Djaprie, membeberkan hasil tes psikolog Bharada E.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Daryono
"Pada saat pertama bertemu itu, menurut pengamatan kondisinya masih sangat cemas. Jadi dia banyak sekali mainin tangan. Kemudian menjaga tidak ada kontak mata," jelas Liza.
Tak hanya itu, suara Bharada E cenderung pelan saat menjawab pertanyaan Liza.
"Pada saat pertama bertemu itu, menurut pengamatan kondisinya masih sangat cemas. Jadi dia banyak sekali mainin tangan. Kemudian menjaga tidak ada kontak mata," katanya.
"Walaupun pelan, Richard masih mampu untuk mengelaborasi pertanyaan. Kemudian menceritakan secara runut apa yang terjadi kepadanya," lanjutnya.
Baca juga: Psikolog Klinis Ungkap Mekanisme Assesment Bharada E: Dua Analis Hanya Diberi Tahu Objek Inisial R
6. Semakin membaik setelah didampingi LPSK
Pada pertemuan selanjutnya, kondisi Bharada E secara psikologis semakin membaik.
Terlebih setelah mendapat pendampingan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) atas statusnya sebagai justice collaborator.
"Jauh lebih bisa kontak mata, lebih santai, lebih bisa untuk tektokannya itu lebih enak," kata Liza.
7. Tingkat kepatuhan tinggi, hingga takut pada Ferdy Sambo
Hasil pemeriksaan berdasarkan tingkat kepatuhan terhadap lingkungan sekitar, Bharada E termasuk mempunyai kepatuhan yang tinggi.
Hal itulah yang menurut Liza, membuat Bharada E takut menolak perintah mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, untuk menembak Brigadir J.
"Dari hasil tes tersebut terlihat Richard bahwa punya tingkat kepatuhan tinggi sehingga dia punya kerentanan khusus, kecenderungan tertentu untuk lebih patuh pada lingkungan. Itu dari sisi kepatuhan saja," jelasnya.
"Kepatuhan lebih kepada menggunakan unsur kekuatan karena kita takut, karena kita cemas, karena kita khawatir, makanya kita patuh. Jadi itu bentuk kepatuhan dlm bentuk psikologi," tambahnya.
8. Sempat down setelah rekonstruksi

Saat menjalani pemeriksaan pasca-rekonstruksi kasus Brigadir J pada 30 Agustus 2022, kondisi Bharada E sempat down secara psikologis.