Jumat, 10 Oktober 2025

Cuaca Ekstrem

Jokowi Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem, Polri Warning Daerah yang Berpotensi Terkena Bencana

Jokowi menegaskan agar masyarakat mengikuti perkembangan informasi cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
https://www.bmkg.go.id/berita/?p=siap-siaga-bmkg-sebut-ada-potensi-cuaca-ekstrem-terjang-di-wilayah-ini&lang=ID&tag=press-release
Rilis BMKG: 7 Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem Status Siaga hingga 30 Desember 2022. Jokowi menegaskan agar masyarakat mengikuti perkembangan informasi cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh masyarakat untuk melakukan antisipasi cuaca ekstrem di akhir tahun.

Jokowi menegaskan agar masyarakat mengikuti perkembangan informasi cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Ikuti semua informasi dan ikuti semua yang disampaikan oleh BMKG," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Presiden menyampaikan pemerintah akan menyiapkan langkah menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi menerpa sejumlah wilayah Indonesia.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari ini, Kamis 29 Desember 2022: Hujan Petir di Jakbar, Jaksel, Bogor

Kepala negara juga meminta jajarannya untuk memaksimalkan informasi cuaca dari BMKG sebagai peringatan dini dan mitigasi bencana.

"Agar kita semuanya memberikan perhatian, memaksimalkan informasi cuaca dari BMKG sebagai peringatan dini dan juga mitigasi bencana di seluruh daerah yang memiliki potensi bencana harus diperhatikan,"kata Jokowi.

Beberapa kejadian bencana alam misalnya gempa bumi di Cianjur dan erupsi Gunung Semeru harus enjadi pelajaran bersama.

Presiden ingin memastikan bahwa negara betul-betul hadir dalam penyaluran bantuan dan ekonstruksi bangunan terdampak.

Jokowi juga mengingatkan jajarannya mengantisipasi krisis keuangan, kemungkinan ekspor yang menurun, hingga krisis pangan.

"Hati-hati mengenai ini, karena nanti bisa larinya pada masalah sosial dan politik. Sehingga utamanya yang berkaitan dengan beras betul-betul hitung-hitungannya itu, betul-betul hitung-hitungan lapangan," ucap Presiden.

"Jangan sampai perhitungan kita keliru, sehingga kita tidak menyiapkan reserve (cadangan) dan pada
suatu titik cadangan kita habis, dilihat oleh pedagang, dan akhirnya harga beras pasti akan naik. Ini
supply dan demand pasti akan menyimpulkan itu," ungkapnya.

Baca juga: Anggota DPRD Kenneth Minta Pemprov DKI Antisipasi Kemungkinan Buruk Akibat Cuaca Ekstrem

Presiden Jokowi melanjutkan, di tengah situasi dunia yang masih tidak baik-baik saja ini, maka kebijakan yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak harus di kalkulasi.

"Kuncinya, sekali lagi, kolaborasi antara kementerian dan lembaga, dan jangan terjebak pada ego sektoral, melakukan konsolidasi data, konsolidasi policy, dan juga konsolidasi dari pelaksanaan atau implementasi," tambahnya.

Hal ketiga yang disampaikan Presiden ialah berkaitan dengan strategi besar di tengah situasi ekonomi dunia yang sedang bergejolak.

"Saya ingin mengingatkan kembali yang berkaitan dengan konsumsi, peningkatan konsumsi, terutama yang berkaitan dengan belanja-belanja dari pemerintah, belanja APBN, belanja APBD, belanja BUMN harus diikuti, dikontrol agar bisa menaikkan konsumsi masyarakat," katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved