HUT PDIP
Puan Maharani Ceritakan Perjuangan PDIP Hadapi Masa Sulit saat Orde Baru dan Kudatuli
Terlahir sebagai putri Megawati Soekarnoputri, Puan turut merasakan bagaimana perjuangan di masa-masa sulit PDIP.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Theresia Felisiani
Mbak Puan setelah menjaring, dapat masukan, simpati apapun dari rakyat,
biasanya Mbak puan lakukan apa setelah menangkap aspirasi?
Ya pertama apa yang mereka sampaikan saya harus tindaklanjuti. Tentu saja dengan
mengakomodir teman-teman yang ada di DPR, teman-teman yang ada di partai dan
kepala daerah yang ada, kan gak mungkin semuanya. Saya lakukan sendiri, prinsip
gotong royong itu yang menjadi sangat penting.
Saya akan panggil kepala daerah PDIP jika ada di wilayah tersebut juga anggota
legislatifnya. Bagaimana kemudian sinergi juga dengan anggota DPR yang ada di sini sesuai dengan komisi-komisinya. Kan kita mempunyai hak untuk memberikan program-
program kepada rakyat. Saya kira itu.
Kalau misalnya 'saya minta rumah saya diperbaiki karena tidak layak huni. Pemerintah
kan punya program untuk perbaiki rumah tidak layak huni, itu ada komsi V gitu kan. Jadi
saya minta teman-teman di komisi V untuk menindaklanjuti itu tentu saja sesuai dengan
prosedur-prosedur yang ada. Nanti setelah rumahnya bagus atau sudah rumahnya
layak huni, saya datang lagi beberapa bulan kemudian ngecek, (kalau) ternyata
rumahnya sudah bagus, layak huni dan ya begitu ketemu, saya langsung meluk ampe
nangis-nangis 'makasih-makasih, gak nyangka saya punya rumah seperti ini'.
Aduh Tuhan saya lega sekali. Artinya apa? Apa yang saya lakukan, apa yang saya coba
usahakan untuk mereka itu bisa berhasil walaupun ya saya juga harus mengaku bahwa
tidak semua yang mereka minta itu bisa saya penuhi.
Inilah yang kemudian menjadi PR bahwa PDIP Insya Allah harus menang tiga kali untuk
bisa memperbaiki dan menyelesaikan apa yang menjadi keinginan rakyat. (Tribun
Network / Yuda).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.