Senin, 8 September 2025

Pilpres 2024

Di Balik Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Bahas soal Reshuffle Kabinet atau Capres 2024?

Surya Paloh dan Jokowi hanya bertemu selama satu jam, bahas soal reshuffle kabinet atau capres 2024?

Editor: Dewi Agustina
kolase/dok Tribunnews.com
Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Istana pada Kamis (26/1/2023). Surya Paloh dan Jokowi hanya bertemu selama satu jam, bahas soal reshuffle kabinet atau capres 2024? 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat isu perombakan kabinet yang akan menyasar Menteri-menteri dari Partai NasDem, Ketua Umum NasDem Surya Paloh menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana pada Kamis (26/1/2023).

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan bahwa Presiden Jokowi bertemu Surya Paloh pada Kamis sore.

"Betul ada pertemuan tersebut kemarin sore," kata Bey, Jumat (27/1/2023).

Namun Bey tidak menyebutkan terkait apa pertemuan tersebut dilakukan.

Baca juga: NasDem: Surya Paloh Berharap Cawapres Anies Best of The Best

Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menyebut Paloh dan Jokowi hanya bertemu selama satu jam.

Dalam pertemuan tersebut pembicaraan dilakukan secara serius.

"Saya mendengar (pertemuannya) satu jam lebih. Intinya itu intens sekali, dan tidak sekadar bertemu secara formal," ujar Sugeng.

Kendati demikian Sugeng mengaku belum mengetahui apa saja yang diperbincangkan oleh kedua tokoh tersebut.

Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni meyakini pertemuan Paloh dan Jokowi di Istana Negara membicarakan hal-hal yang positif.

"Feeling saya pasti positif karena sudah dipanggil," ujar Sahroni.

Diketahui, hubungan partai NasDem dan Presiden Jokowi dalam waktu belakangan ini diisukan merenggang.

Hal tersebut lantaran NasDem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024.

Seiring hal tersebut, isu reshuffle kabinet juga santer berembus dan menyasar menteri-menteri dari NasDem.

Baca juga: Kata Nasdem Soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi

Tidak Khawatir

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra tak khawatir pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Presiden Joko Widodo bakal menghambat penjajakan Koalisi Perubahan.

Ia optimistis Nasdem tetap memegang komitmen pembentukan koalisi bersama Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ketiga parpol, lanjut dia, sama-sama punya visi dan misi untuk membawa perubahan, dan perbaikan.

"Demokrat sampai dengan saat ini tetap teguh, dan konsisten dengan tujuan perjuangan ini bersama teman-teman di Koalisi Perubahan," ujar Herzaky.

Menurut Herzaky, pertemuan Surya dan Jokowi bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Pasalnya, Nasdem masih menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

"Pak Surya Paloh dan Nasdem ini kan termasuk yang awal mengusung Pak Jokowi sebagai capres di 2014, dan terus mendukung Pak Jokowi," tutur dia.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengungkap Partai NasDem disebut berpeluang bubar dengan koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat.

Partai besutan Surya Paloh itu berpeluang bergabung koalisi yang dibangunnya bersama Partai Gerindra.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda menjelaskan bahwa NasDem sampai saat ini belum membentuk koalisi perubahan bersama PKS dan Demokrat.

Karena itu, bisa saja NasDem bergabung dengan koalisi PKB-Gerindra.

"Kita tahu sampai hari ini NasDem belum membikin koalisi. Kalau belum bangun koalisi, bisa saja dia koalisi dengan partai yang sudah bangun koalisi termasuk PKB-Gerindra," jelas Syaiful.

Karena itu, Syaiful menyatakan potensi koalisi perubahan untuk bubar atau berpisah dinilai sangat besar.

"Politik kita dinamis dan peluang untuk bergabung dan berpisah atau bubar dari konsolidasi yang sekarang ada itu sangat memungkinkan," pungkasnya. (Tribun Network/fik/igm/kps/wly)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan