Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG Hari Ini, 20 Februari 2023: 32 Wilayah Ini Terjadi Cuaca Ekstrem
Simak peringatan dini cuaca ekstrem BMKG hari ini, 20 Februari 2023, terpantau terdapat 32 wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem.
Penulis:
Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk hari ini, 20 Februari 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Menurut informasi dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 32 wilayah.
Di wilayah DKI Jakarta berpotensi terjadi hujan disertai kilat dan angin kencang.
Sementara di 31 wilayah lainnya juga berpotensi terjadi hujan lebat, kilat, dan dapat disertai angin kencang.
Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Laut Natuna Utara pada Hari Ini, 20 Februari 2023
Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Senin, 20 Februari 2023, Aceh hingga Jawa Tengah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Senin, 20 Februari 2023: Perairan Selatan Jatim Capai 4 Meter
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Senin, 20 Februari 2023: Ciamis Berawan Tebal, Lembang Hujan Petir
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: BMKG: Prakiraan Tinggi Gelombang di Wilayah Perairan Padat Aktivitas Pelayaran, 19-20 Februari 2023
Bibit siklon tropis 99W dengan kecepatan angin maksimum 20 knot berada di wilayah perairan timur Filipina.
Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Laut Sulawesi dan di Halmahera Utara serta menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Filipina bag utara dan di Laut Sulu.
Bibit siklon tropis 92S dengan kecepatan angin 25 knot berada di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur - Bali.
Sistem ini bergerak ke arah Barat Daya dengan potensi menjadi siklon tropis Rendah.
Sistem ini membentuk daerah konvergensi memanjang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang di Pesisir Barat Sumatera Barat hingga Bengkulu-Lampung, di Banten hingga Jawa Barat, dan di Jawa Tengah hingga Jawa Timur, di NTB hingga NTT, di Laut Jawa hingga Sulawesi Selatan.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terdapat di Laut Jawa, Laut Arafuru dan Samudra Pasifik Timur Filipina.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Peningkatan kecepatan angin permukaan terpantau di perairan timur Vietnam, di Laut Cina Selatan, Samudra pasifik Timur Filipina hingga mencapai >25 knot yang dapat memicu peningkatan ketinggian gelombang laut di wilayah perairan sekitarnya.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.