Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja
Penganiayaan Oleh Anak Pejabat Ditjen Pajak, Kak Seto Sentil Soal Pendidikan Anak
Ketua Umum LPAI Seto Mulyadi, menyoroti kasus penganiayaan yang dilakukan anak Ditjen Pajak.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Sebagian anak punya kelebihan yang berbeda seperti punya menyanyi, menggambar, teater dan sebagainya.

Sayangnya, kemampuan anak di luar ilmu pengetahuan dan teknologi kurang diapresiasi oleh orangtua.
"Ini kadang-kadang membuat sebagian anak cukup banyak frustasi. Yang merasa tidak dihargai, tidak memiliki potensi," papar Kak Seto.
Akibatnya, ada dua hal yang ditimbulkan. Pertama melawan atau sampai melakukan tindakan kekerasan.
"Untuk menunjukkan ini loh, gue itu bisa. Perhitungan saya dong. Bully teman-teman, menunjukkan kekuasaan dari ayah, orangtuanya, kekuasaan materi dan sebagainya," tutup Kak Seto.
Tindakan ini bentuk kompensasi dari kegagalan atau ketidakberdayaan karena apresiasi diri yang diterima anak berbeda.
Kedua, anak bisa saja mengambil tindakan kabur dari rumah, menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri
"Jadi banyak anak-anak yang frustasi kemudian fight, melakukan berbagai tindakan kekerasan kadang-kadang sering dianggap tidak manusiawi, kejam sebagai agresifitas frustasinya," kata Seto menambahkan.
Oleh karena itu, kak Seto menekankan pentingnya perbaikan dari pendidikan anak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.