Minggu, 28 September 2025

Ramadan 2023

Apakah Malam Nuzulul Quran Sama dengan Malam Lailatul Qadar? Ini Penjelasannya

Ini penjelasannya mengenai apakah malam Nuzulul Quran sama dengan malam Lailatul Qadar, peristiwa turunnya kitab suci Al-Qur'an.

Penulis: Lanny Latifah
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GAN
Jemaah membaca Alquran setelah melaksanakan salat ashar di Mesjid Raya Al Jabbar, Jalan Cimincrang, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023). Apakah malam Nuzulul Quran sama dengan malam Lailatul Qadar? berikut penjelasannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Apakah malam Nuzulul Quran sama dengan malam Lailatul Qadar? simak penjelasannya pada artikel berikut.

Pada bulan Ramadhan, terjadi peristiwa penting yakni malam Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qadar.

Diketahui, Nuzulul Quran merupakan waktu diturunkannya Al-Qur'an pertama kali kepada melalui Malaikat Jibril.

Sementara Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al-Qur'an yang memiliki keistimewaan lebih baik dibanding seribu bulan.

Lantas, apakah malam Nuzulul Quran sama dengan malam Lailatul Qadar?

Kedua peristiwa tersebut memiliki kesamaan yakni sama-sama peristiwa turunnya kitab suci Al-Qur'an.

Baca juga: Doa Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan, Dilengkapi dengan Keutamaannya

Namun, ada perbedaan di antara kedua peristiwa bersejarah dalam Islam ini.

Dilansir laman IAIN Madura, dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu ‘Abbas yang kemudian hadis ini dikeluarkan oleh Imam At-Tabbroni menjelaskan Al-Qur’an itu diturunkan dalam dua tahap.

Tahap pertama yaitu diturunkan dari Lauhul Mahfudz menuju Baitul ‘Izzah.

Tahap yang kedua diturunkan dari Baitul ‘Izzah ke Dunia kepada Rasulullah SAW secara beransur-ansur dan bertahap.

Al-Qur’an yang diturunkan pada malam Lailatul Qodar itu adalah Al-Qur’an yang diturunkan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah.

Turunnya Al-Quran dijelaskan pada QS Al-Baqarah [2] -185, sebagai berikut:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Syahru ramaḍānal-lażī unzila fīhil-qur'ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān(i), faman syahida minkumusy-syahra falyaṣumh(u) wa man kāna marīḍan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min ayyāmin ukhar(a), yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-‘usr(a), wa litukmilul-‘iddata wa litukabbirullāha ‘alā mā hadākum wa la‘allakum tasykurūn(a).

Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan