Senin, 18 Agustus 2025

Hari Kartini

10 Puisi Hari Kartini 2023, Bertema Perjuangan Perempuan, Cocok Digunakan pada Peringatan 21 April

Kumpulan Puisi Hari Kartini 2023, bertema perjuangan perempuan, diperingati setiap tanggal 21 April yang jatuh tepat pada hari ini, Jumat (21/4/2023).

Kemdikbud.go.id
Buku RA Kartini - Kumpulan Puisi Hari Kartini 2023, bertema perjuangan perempuan, diperingati setiap tanggal 21 April yang jatuh tepat pada hari ini, Jumat (21/4/2023). 

Ibu Kita Kartini
Ibu yang berbudi menata kehidupan
Menjalani masa dengan impian dan cita
Supaya putri bangsa tidak cuma penghias
Tak cuma pemandangan
Namun juga,
Pejuang perubahan bangsa

9. Kartini Milenial
Oleh: Azwar Aswin

Kau kini tak lagi harus berada di belakang
Ucapkanlah terima kasih pada seorang pengarang
Yang menulis surat-surat ke kawanya di negeri orang
Suarakan keinginan kaumu untuk bebas bertualang di padang ilalang

Kebayamu dijahit dengan benang-benang literasi
Batikmu ditulis dengan kebebasan berekspresi
Rambutmu kau sanggul dengan pena
Sandal kebaya kau ganti dengan sepatu kets

Kadang ada terlalu banyak buku,
dan terlalu sedikit waktu
Kadang ada terlalu banyak waktu,
dan terlalu sedikit buku

Karena itulah kawanku Kartini Milenial
rela membawa buku ke pelosok-pelosok sepi,
mengajak siapapun yang dia temui
untuk jatuh cinta pada kata-kata

Karena itulah kawanku Kartini Milenial
rela membawa buku ke tengah-tengah ramai,
mengajak siapapun yang ditemui
untuk jatuh bangun pada cita-cita.

Baca juga: Twibbon Hari Kartini 2023, Lengkap dengan Cara Membagikannya ke Media Sosial

10. Kartini, Laksana Pertiwi
Oleh: Nandita Velisa

Wahai Kartini…
Sayap perjuangan telah dibentangkan
Mengoyak oyak gelap merobek cahaya
Tirai momentum membuka menganga

Setiap dari kapurnya mencoret menulis aksara
Tulis surat itu tanda ksatria
Seorang Raden ayu
Dari Jepara

Kartini…
Berjalan sertindak demi setindak
Menundukkan kepala patuh
Hanya boleh berbicara pelan itu pun dengan berbisik

Dalam sukma tak pernah terganti
Dalam raga pancarkan cakrawala
Irama eloknya beralun bagai gurindam
Di sana kematian menjadi awal kehidupan
Tapi mati tanpa kematian adalah maya
Menarikan pena tak bertinta di atas lembar kertas
juga hidup tanpa kehidupan adalah maya
Segala terhapus, pupus, tak berbekas

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)(TribunJabar/Hilda Rubiah)(TribunJogja/Bunga Kartikasari)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan