Hari Kartini
Contoh Naskah Pidato Hari Kartini, Membangkitkan Semangat dan Inspirasi Kaum Wanita
Inilah contoh naskah pidato Hari Kartini 2023, penuh inspirasi dan semangat bagi kaum wanita untuk kedepannya
Penulis:
Pondra Puger Tetuko
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini contoh teks pidato di Hari Kartini tahun 2023.
Tahun ini, Hari Kartini jatuh pada hari ini, Jumat (21/4/2023).
Peringatan Hari Kartini ini bertujuan untuk mengenang perjuangan dari pahlawan nasional wanita yang juga sebagai emansipasi wanita.
Pahlawan nasional wanita itu bernama Raden Adjeng Kartini (RA) Kartini, lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah.
Ia sangat berperan penting dalam memperjuangkan kesetaraan dalam bidang pendidikan dan kesetaraan antara pria dan wanita.
Adapun penetapan peringatan ini melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 tentang Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Berikut ini terdapat tiga contoh teks pidato Hari Kartini yang Tribunnews.com kutip dari berbagai sumber.
Baca juga: 30 Twibbon Hari Kartini, Beserta Cara Menggunakannya
- Contoh Pidato Hari Kartini 2023
Assalamu’alaikum wr. wb.
Yang saya hormati,
Bapak dan Ibu guru yang ada di sekolah,
dan teman-teman yang saya cintai.
Selamat pagi saya ucapkan kepada kalian semua yang hadir pada acara hari ini. Pertama-tama mari kita berdoa dan panjatkan puji syukur akan kehadiran Allah Swt, yang di mana atas berkah dan limpahan rahmat-Nya kita dapat bertemu pada kesempatan ini untuk memperingati hari lahirnya wanita hebat yang bernama Raden Adjeng Kartini.
Sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia, penggalan lirik lagu buatan W.R. Soepratman tidaklah dibuat asal-asalan.
Syair tersebut memiliki makna yang dalam untuk menggambarkan sosok putri Indonesia ini.
Namanya Raden Adjeng Kartini, kita mengenalnya sebagai Ibu Kartini.
Lahir pada tanggal 21 April 1897, siapa sangka wanita ini akan menjadi ibu bagi kaum wanita yang ada di Indonesia.
Rasa cintanya yang begitu dalam untuk bangsa ini khususnya bagi para wanita yang kasihnya dapat dirasakan sepanjang masa.
Kepeduliannya akan nasib wanita di Indonesia tidaklah main-main, banyak sekali hal-hal luar biasa yang diwariskan oleh Kartini kepada generasi penerusnya, satu di antaranya pemikiran-pemikiran merdekanya.
Di mana pemikirannya semuanya berisi mengenai para kaum wanita, bagaimana kaum wanita seharusnya diperlakukan dan bagaimana status sosial yang baik bagi wanita.
Semuanya dipikirkan dengan sungguh-sungguh oleh Kartini tanpa terlewat sedikitpun. Cita-citanya sungguh mulia untuk kemajuan para wanita di Indonesia, yang pada waktu itu hak-hak kaum wanita masih kerap direndahkan bahkan juga sampai dilupakan.
Berangkat dari hal-hal itulah, Kartini menghabiskan hidupnya untuk menyuarakan hak-hak wanita agar menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Benar saja, buah dari hasil pemikiran-pemikiran Kartini dijadikan sebagai landasan bagi kaum wanita setelahnya untuk bersama-sama bersatu meraih tujuan yang sama, yaitu mewujudkan kesetaraan sosial bagi kaum wanita.
Buah-buah dari pemikirannya tersebut sebagai roda penggerak semangat bagi para kaum wanita untuk memperjuangkan hak-haknya agar menjadi lebih adil, mereka hanya ingin setara dengan kaum laki-laki, yang artinya tidak kurang dan tidak lebih.
Bahwasannya wanita ada untuk dihargai dan dicintai, bukan hanya ada untuk dimanfaatkan saja kehadirannya yang jika sudah tidak diperlukan lagi, maka dibuang sudah.
Buah dari perjuangan Kartini bisa dirasakan hingga saat ini dan semoga akan tetap terjaga sepanjang masa.
Kisahnya yang tetap abadi diceritakan dari mulut ke mulut dari waktu ke waktu, sehingga pemikiran-pemikiran hebatnya akan tetap utuh walaupun raganya sudah tak lagi utuh ditelan bumi. Itulah Kartini, ibu bagi seluruh wanita Indonesia.
Sekian dari pidato tentang Hari Kartini yang bisa saya bacakan. Jika ada kesalahan kata yang terucap, saya meminta maaf sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
- Contoh Pidato Hari Kartini 2023
Assalamualaikum Wr.Wb.
Bapak/Ibu yang kami hormati,
Para remaja yang kami cintai,
Hadirin serta anak-anak yang terkasih,
Di tengah hari yang berbahagia ini marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan YME atas karunia dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada bangsa Indonesia. Khususnya bagi kaum wanita Indonesia sehingga sampai detik ini dan seterusnya kaum wanita dapat berdiri sejajar dengan kaum pria. Umumnya lagi kepada seluruh masyarakat Indonesia yang tengah memperingati Hari Kartini.
Berkat daya juang Raden Ajeng Kartini kaum wanita sekarang ini dapat ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Bahkan puncak pimpinan tinggi negara dijabat oleh wanita.
Bapak/Ibu hadirin dan adik-adik remaja yang saya hormati, sekarang ini kita bisa berbangga diri atas keberhasilan kaum wanita Indonesia, mampu mensejajarkan diri dan martabatnya dengan kaum pria. Semoga semangat Kartini yang melandasi di hati sanubari wanita Indonesia ini tidak lengkung ditelan waktu dan tidak luntur hingga akhir zaman, aamin.
Masyarakat di lingkungan kaum priyayi Jawa yang sarat dengan peraturan yang mengekang dan membatasi gerak kaum wanita saat itu. Hati dan perasaan Kartini terus bergejolak, hingga akhirnya dicurahkannya ke dalam bentuk surat-surat. Surat-surat Kartiní yang berisi perasaan dan pemikirannya tentang perbedaan atau diskriminasi terhadap kaum pria dikumpulkan dan dirangkum isinya menjadi sebuah buku yang berjudul 'Habis Gelap Terbitlah terang'. Nah, ternyata buku inilah yang membawa angin segar khususnya wanita yang mampu mendobrak dominasi serta mensejajarkan diri dengan kaum pria.
Ibu-ibu, para remaja serta hadirin sekalian yang kami hormati, sungguh berbangga kita sebagai bangsa Indonesia mempunyai wanita berjiwa kesatria seperti Raden Ajeng Kartini, sehingga beliau berjuluk pendekar wanita. Namun, ketahuilah wahai wanita Indonesia bahwa Kartini tidak menghendaki kita hanya puas dan berbangga diri, puas dengan apa yang telah dicapai sekarang ini.
Tidak saudara-saudara! Masih banyak tantangan yang harus dihadapi dan kita selesaikan. Masih banyak perbedaan yang terjadi di negara kita ini terhadap kaum wanita. Hal ini berarti emansipasi yang dicita-citakan oleh Raden Ajeng Kartini belum sepenuhnya terwujud.
Oleh karena itu, ibu dan remaja sebagai kaum wanita jangan hanya berdiam diri dan berpangku tangan, tibalah mindset kalian dan mulailah dari sekarang. Ikut aktif ambil bagian dalam proses pembangunan nasional. Selanjutnya, ibu-ibu serta hadirin yang kami hormati, alangkah bahagianya Ibu pertiwi kita bila wanita Indonesia ikut berperan dalam masa pembangunan sekarang ini.
Yakinkanlah hati kalian bahwa kalian bisa menghadapi tantangan di masa depan. Kobarkan api semangat Kartini. Ciptakanlah Kartini-Kartini baru yang mandiri, tangguh dan profesional dalam menghadapi setiap tantangan di era globalisasi, namun dengan tetap tidak meninggalkan kodratnya sebagai wanita.
Hadirin yang berbahagia, banyak sebenarnya yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan peringatan Hari Kartini ini. Tetapi yang penting sekarang ini ialah karya nyata dari kaum wanita dalam pembangunan bangsa dan negara di era globalisasi ini, terutama sekali dalam meneruskan cita-cita luhur Raden Ajeng Kartini.
Selanjutnya, dalam semarak upacara peringatan Hari Kartini malam ini pesan kami, pandai-pandailah wahai wanita Indonesia penerus perjuangan Kartini dalam menentukan nasib kaumnya, sehingga selamat pada tujuan. Kepada kaum wanita khususnya remaja yang ada di kecamatan ini bangkitlah, berhati-hatilah dalam memilih teman dan pergaulan. Janganlah kalian jatuh ke dalam lembah nista, tetapi berbuatlah sesuatu demi meningkatkan harkat-martabat bangsa dan negara.
Demikianlah sambutan ini bila ada salah kata atau sikap yang kurang berkenan kiranya hadirin yang kami hormati sudi memaafkannya. Semoga amal baik ibu-ibu dan remaja wanita senantiasa dalam limpahan rahmat hidayah sehingga cita-cita luhur Kartini bisa terwujud khususnya untuk kemajuan wilayah kecamatan kita tercinta ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
- Contoh Pidato Hari Kartini 2023
Assalamu’alaikum wr. wb.
Yang saya hormati,
Bapak dan Ibu Guru yang ada di Sekolah,
Dan teman-teman yang saya cintai semuanya.
Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur akan kehadiran Allah swt yang memberikan karunianya kepada kita semua sehingga bisa berkumpul pada kesempatan ini.
Pada hari ini izinkan saya untuk membacakan sebuah karangan pidato untuk mengisi perayaan hari Kartini yang jatuh pada hari ini.
Habis gelap terbitlah terang, kalimat istimewa yang tidak bisa kita lepaskan dari Raden Ayu Kartini.
Sosok wanita hebat pejuang kemerdekaan bagi kaum wanita yang ada di Indonesia. Dulu, semuanya berpikir bahwasannya wanita lahir itu hanya untuk direndahkan dan hanya sebagai pemuas nafsu belaka bagi para kaum laki-laki.
Namun, pemikiran itu runtuh dan dilawan sungguh-sungguh oleh wanita yang lahir di Jepara ini.
Bahwasannya, sebagai manusia, baik itu laki-laki maupun wanita semuanya memiliki derajat maupun status sosial yang sama.
Tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah, semuanya sama, semuanya seimbang, semuanya sama-sama membutuhkan.
Laki-laki butuh wanita, sedangkan wanita juga butuh laki-laki. Jadi, kenapa harus ada perbedaan status sosial?
Itulah, inti merah pemikiran merdeka dari sosok wanita yang suka berpakaian batik ini.
Beliau yang sungguh peduli akan nasib para wanita pribumi yang pada kala itu status sosialnya sangat rendah sekali.
Hadirnya yang kerap sekali disepelekan yang hanya dijadikan sebagai obyek pemuas laki-laki semata.
Benih-benih itu muncul, ketika wanita Jepara ini mulai menulis dari selembar surat hingga puluhan surat yang ditulisnya, semata-mata untuk menuangkan keluh kesahnya akan nasib wanita pribumi.
Dimana surat-surat itu akan selalu dikenang sepanjang masa oleh para penerusnya.
Habis gelap terbitlah terang memang benar adanya, hasil buah pemikiran-pemikiran Kartini dimasa gelap tersampaikan kepada para generasi-generasi dimasa yang benderang ini.
Perjuangannya mampu menginspirasi banyak kaum wanita pribumi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan bersama-sama sampai hari ini.
Sekian pidato yang bisa saya bawakan pada kesempatan perayaan hari Kartini ini, jika ada kesalahan kata maupun kesalahan yang saya buat.
Mohon untuk dimaafkan, terima kasih atas kesempatan dan waktunya.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
(Tribunnewscom/Pondra Puger)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.